Pada laga yang sempat terhenti beberapa menit akibat atap GOR Tri Dharma bocor seiring hujan deras yang turun di wilayah Gresik itu, Valeria membenamkan BNI dengan skor telak 3-0 (25-19, 25-14, 25-22).
Pertandingan terhenti pada set pertama saat Valeria memimpin 24-18, karena ada tetesan air dari atap yang bocor tepat jatuh di lapangan dan mengganggu permainan. Saat laga dilanjutkan, BNI mampu menambah satu angka, tapi kemudian Valeria menuntaskan set pertama tersebut.
Tambahan tiga angka membawa tim asuhan Eko Waluyo mantap bertengger di posisi kedua dengan nilai 24 dan masih menyisakan satu laga melawan pimpinan klasemen Jakarta Pertamina, Minggu (16/2).
Sementara Jakarta BNI yang sudah gagal lolos ke babak empat besar, tetap tertahan di peringkat keenam dengan nilai 6 dari 11 pertandingan.
"Anak-anak tampil terlalu santai dan terbawa irama permainan lawan. Mungkin karena BNI sudah tidak ngotot, pemain kami jadinya ikut-ikutan bermain santai," kata pelatih Manokwari Valeria Eko Waluyo dalam konferensi pers usai pertandingan.
Sebelum pertandingan, Eko Waluyo sudah menginstruksikan anak-anak asuhnya untuk bermain cepat, karena laga ini sekaligus sebagai pemantapan dan persiapan menghadapi babak empat besar.
Namun, instruksi itu tidak dijalankan dengan baik di lapangan sehingga lawan masih bisa memberikan perlawanan ketat, terutama pada set ketiga.
"Laga terakhir lawan Pertamina mudah-mudahan bisa ambil (menang, red), tapi memang tidak mudah. Melawan tim kuat seperti Pertamina, servis dan pertahanan harus bagus," tambahnya.
Jakarta Pertamina yang dihuni pemain-pemain timnas Indonesia dan Thailand menjadi favorit juara Proliga musim ini, karena belum pernah kalah sepanjang 10 pertandingan.
(D010/B015)
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
