Kebumen (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mengerahkan puluhan petugas untuk membersihkan abu vulkanik letusan Gunung Kelud yang mengotori jalan-jalan dan ruang publik.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen Agus Subekti hari ini mengatakan, para petugas didukung empat mobil tangki air dan dua mobil pemadam kebakaran membersihkan abu akibat letusan gunung di Jawa Timur itu.

Petugas lainnya membagikan masker secara gratis kepada masyarakat yang sedang melewati jalan-jalan setempat.

Mereka menyemprotkan air di jalan-jalan utama dan ruang publik, seperti jalan protokol, tikungan jalan, perempatan Tugu Lawet dan tikungan depan kantor Kecamatan Kebumen, serta kompleks Masjid Agung Kota Kebumen.

Pihaknya telah mencatat terjadi 30 kecelakaan pengendara sepeda motor, di tikungan depan kantor Kecamatan Kebumen, akibat debu vulkanik di jalan setempat.

Kepala Seksi Wabah dan Bencana Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Pemkab Kebumen Eko Laksono Hadi mengatakan bahwa pihaknya telah secara cepat merespons hujan abu vulkanik Gunung Kelud.

"Sudah kami lakukan koordinasi dengan para petugas di 35 puskemas untuk menyiagakan berbagai keperluan antisipasi gangguan kesehatan, termasuk masker," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak beraktivitas di luar rumah jika memang tidak untuk keperluan mendesak.

Andaikan harus ke luar rumah, katanya, warga harus mengenakan masker atau penutup muka.

"Juga harus menjaga stamina tubuh, karena abu vulkanik mudah mengakibatkan gangguan kesehatan," katanya.

Pemkab setempat juga sudah mengeluarkan surat edaran bupati terkait libur para siswa sekolah pada Jumat. Para siswa diminta belajar di rumah dengan pendampingan para orang tua masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Pemkab Kebumen Dyah Woro Palupi menyatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik tingkat provinsi maupun kabupaten setempat, terkait dengan penanganan masalah dampak abu vulkanik Gunung Kelud yang berhubungan dengan masalah pendidikan.

Pewarta: M Hari Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014