Jakarta (ANTARA News) - World Wide Fund (WWF) menggandeng Spider-Man sebagai duta superhero pertama untuk gerakan Earth Hour.

CEO dan pendiri Earth Hour Andy Ridley mengumumkan kemitraan dengan Sony Pictures Entertainment tersebut saat peluncuran Earth Hour Blue, platform crowdfunding dan crowdsourcing, Kamis.

Platform ini diluncurkan sebagai bentuk dorongan kepada masyarakat di seluruh dunia dan bagi mereka yang telah mengikuti aksi mematikan lampu bersama. Tahun ini, aksi mematikan lampu selama 60 menit akan jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2014 pukul 20:30 WIB.

Earth Hour bersama Spider-Man bertujuan untuk menjaring kekuatan menggalang dana bagi misi-misi pelestarian lingkungan di berbagai penjuru dunia.

Ridley mengatakan Spider-Man merupakan tokoh pahlawan super populer yang menjadi favorit dunia.

"Yang saya suka dari Spiderman adalah dia anak biasa. Tidak seperti superhero lainnya yang dari planet lain atau miliarder. Dia cuma anak biasa," kata Ridley, saat ditemui di jumpa pers sore ini.

Hal tersebut sejalan dengan sikap WWF bahwa setiap individu dapat melakukan perubahan. "Satu orang bisa membuat perbedaan yang besar," tambahnya.

Andrew Garfield, pemeran tokoh Peter Parker dalam "The Amazing Spider-Man" menyatakan rasa bangganya karena Spider-Man terpilih menjai duta Earth Hour.

"Saya bangga Spider-Man menjadi superhero pertama yang menjadi duta Earth Hour. Dia menunjukkan bahwa kita semua bisa menjadi superhero bila menyadari kekuatan yang kita miliki," kata Garfield dalam video.

Earth Hour Blue merupakan platform yang memanfaatkan crowdsourcing dan crowdfunding. Masyarakat dapat memanfaatkan platform crowdsourcing Earth Hour untuk mengajak orang lain memberikan suara mereka bagi kampanye lingkungan di seluruh dunia.

Sementara itu crowdfunding, masyatakat bisa memberikan donasi seperti yang tertera di laman earthhour.org untuk keperluan pelestarian lingkungan.

Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia mengatakan mereka mengangkat isu ranger, orang yang bertugas menjaga kelestarian lingkungan di wilayah tertentu, untuk program di Indonesia.

"Misalnya kalau terkumpul 20.000 dolar kita bisa belikan dua sepeda motor untuk ranger di Sumatera. Atau kapal mesin untuk ranger di Kalimantan karena di sana banyak sungai. Ranger kita juga sering kekurangan alat pengamanan," jelasnya.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014