Mataram (ANTARA News) - Pola pengiriman pasukan Brigade Ka`bah yang disiapkan Angkatan Muda Ka`bah (AMK) dari masing-masing daerah di Indonesia ke Palestina akan diupayakan tidak melalui jalur pemerintah. Langkah tersebut dimaksudkan untuk menghindari prosedur atau birokrasi yang berbelit-belit, kata Ketua Pimpinan Wilayah AMK Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. Moh Husni Thamrin, kepada ANTARA News di Mataram, Kamis. "Kami akan minta kepada AMK Pusat supaya pasukan Brigade Ka`bah yang dikirim ke Palestina nanti dikirim tanpa melalui jalur pemerintah, hal itu sekaligus akan kami sampaikan pada Rakernas AMK akan datang di Jakarta," ungkapnya. Ia mengatakan jumlah pasukan Brigade Ka'bah asal NTB yang belum lama ini dikukuhkan Hamzah Haz semula jumlahnya dibatasi hanya 50 orang, namun belakangan bertambah menjadi 60 orang. Penyiapan pasukan Brigade Ka`bah itu dilakukan atas permintaan AMK Pusat yang meminta setiap daerah agar menyiapkan 50 pasukan yang terdiri atas pria berusia antara 22 - 33 tahun. "Untuk tahap awal kami diminta menyiapkan 50 orang dulu, masalah pemberangkatan ke Palestina nanti menjadi urusan atau sepenuhnya merupakan wewenang AMK Pusat," katanya, seraya menambahkan terkait dengan pengiriman Brigade Ka`bah tersebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolda NTB. Menurut dia, pemberangkatan pasukan Brigade Ka`bah ke Palestina tersebut adalah sebagai upaya menumbuhkan solidaritas Palestina di kalangan ummat Islam sekaligus menunjukkan kepada pihak Israel khususnya dan masyarakat dunia umumnya tentang kuatnya rasa persatuan dan kesatuan umat Islam. "Apabila ada satu umat Islam yang disakiti, maka umat Islam yang lain tentu juga akan merasa sakit," kata Thamrin yang juga Ketua DPC PPP Kota Mataram sekaligus Sekretaris Komisi I DPRD Kota Mataram. Dijelaskannya ada tiga bentuk solidaritas yang ingin ditunjukkan ummat Islam Indonesia, khususnya AMK, meyikapi tekanan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, yaitu mereka yang siap diberangkatkan ke Palestina, yang tidak siap diminta untuk mengumpulkan dana dan terakhir membantu dengan doa. Mereka yang akan diberangkatkan ke Palestina nanti adalah mereka yang benar-benar siap baik secara fisik maupun mental dan rohani, khusus dari segi fisik mereka yang diberangkatkan adalah kader-kader AMK yang sudah punya latar belakang ilmu bela diri. "Jadi yang diberangkatan nanti bukan orang-orang sembarangan, melainkan mereka yang benar-benar siap baik secara fisik maupun mental/spiritual," ujarnya. Menanggapi adanya kesan sementara pihak bahwa rencana pemberangkatan pasukan Brigade Ka'bah ke Palestina hanya untuk mengantarkan nyawa, mengingat mereka yang dikirim tidak dibekali dan memiliki kecakapan khusus tentang kemiliteran, Husni mengemukakan "Ini bukan persoalan kalah menang". Anggapan seperti itu hanya merupakan cara pandang yang berbeda, sebab yang ditonjolkan dalam pengiriman pasukan Brigade Ka`bah ke Palestina adalah wujud solidaritas sebagai sesama umat Muslim. (*)

Copyright © ANTARA 2006