Bandung (ANTARA News) - Sastrawan asal Malaysia, Karim Raslan, menilai dunia sastra di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan sastra Malaysia, karena Indonesia banyak melahirkan sejumlah sastrawan serta karya sastra yang sangat bagus. "Sastra Indonesia itu jauh lebih besar dibandingkan dengan Malaysia, demikian pula halnya dengan pangsa pasar penjualan buku-buku sastra", katanya di Bandung, Rabu (6/9) malam. Ia mengatakan dirinya mengenal sejumlah karya sastrawan Indonesia, seperti, Romo Mangun, Pramoedya Ananta Toer, Mochtar Lubis dan Ahmad Tohari. Menurut dia, besarnya perkembangan sastra di Indonesia membuat dirinya merasa optimis untuk turut meramaikannya melalui peluncuran buku yang merupakan kumpulan cerita pendek (cerpen) dengan judul 'Pahlawan dan Cerita Lainnya'. "Buku kumpulan cerpen karya saya itu di Indonesia merupakan terjemahan dari buku yang sama dengan judul 'Heroes and Other Story'," katanya, seraya menyebutkan buku karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia itu merupakan terbitan dari Yayasan Obor Indonesia. Dikatakannya buku karyanya berisikan delapan cerpen yang telah dibuat sejak tiga tahun lalu dan dikumpulkan dalam bentuk satu buku. Sejumlah tema yang diangkat dalam buku kumpulan cerpen 'Pahlawan dan Cerita Lainnya' itu, kata dia, soal bangsawan, isu-isu cinta, kekuasaan dan seks. "Kesemua tema itu menjadi satu kesatuan penuh, termasuk pula di dalamnya terkait dalam soal politik", katanya. Bahkan judul dari buku kumpulan cerpennya itu, Pahlawan, menurut Karim, merupakan gambaran bagaimana kondisi politik di Malaysia pada 13 Mei 1969 hingga melahirkan kerusuhan etnis yang banyak menimbulkan korban jiwa dan material. "Saya ingin menceritakan sejarah kita (Malaysia) pada 13 Mei 1969 dan kesalahan itu jangan sampai terulang kembali", ucapnya. Ia mengakui karya sastranya di Malaysia sendiri banyak ditentang oleh kalangan sastrawan konservatif, karena mengangkat tema soal bangsawan, isu-isu cinta, kekuasaan dan seks, namun dirinya mengangkat tema seperti itu untuk membuka agar masyarakat Melayu dapat lebih terbuka dalam masalah sosial. "Saya berkeinginan sekali masyarakat Melayu dapat terbuka dalam masalah sosial yang ada, hingga diterbitkan buku kumpulan cerpen Pahlawan", katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2006