Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa beberapa petinggi Partai Demokrat dalam kasus dugaan korupsi penerimaan hadiah terkait pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah (P3SON) di Hambalang dan proyek-proyek lain.

Politisi Partai Demokrat anggota Komisi I DPR yang juga mantan anggota Badan Anggaran DPR Mirwan Amir dan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Jhony Allen Marbun mendatangi gedung KPK Jakarta untuk menjalani pemeriksaan pada Selasa.

Tapi Mirwan dan Jhony tidak berkomentar apapun mengenai pemeriksaan keduanya.

Sementara anggota Komisi IX Gede Pasek Suardika yang saat ini menjadi Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) belum tiba di gedung KPK.

Dalam kasus ini KPK juga telah memeriksa Ketua Pengawas Partai Demokrat Tiopan Bernhard Silalahi yang mengakui bahwa ada beberapa orang mantan ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) mengadukan pemberian uang saat kongres.

KPK juga memeriksa mantan ketua DPC Boalemo, Gorontalo, Ismiyati Saidi, yang juga mengakui adanya pemberian uang hingga Rp50 juta dalam bentuk dolar AS hingga pemberian telepon pintar merek Blackberry.

Ketua tim pemenangan Anas Urbaningrum saat kongres pemilihan ketua umum Partai Demokrat tersebut, Ahmad Mubarok, menyatakan ada pemberian uang transport yang legal dan sudah diketahui oleh Susilo Bambang Yudhoyono selaku ketua Dewan Pembina partai saat itu.

KPK saat ini sedang menggali informasi mengenai sumber pendanaan Kongres Partai Demokrat 2010 yang diduga mengalir dari proyek P3SON Hambalang yang merugikan keuangan negara hingga Rp463,66 miliar.

Dalam kasus ini Anas ditetapkan sebagai tersangka pada 22 Februari 2012. Anas diduga menerima hadiah atau janji berkaitan dengan proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah di Hambalang dan proyek-proyek lainnya.

Anas diduga menerima hadiah mobil Toyota Harrier sekitar Rp800 juta dari kontraktor PT Adhi Karya untuk memuluskan penetapan perusahaan tersebut sebagai pelaksana proyek saat masih menjadi anggota DPR.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014