Pontianak (ANTARA News) - Kabut asap yang tiba-tiba menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya membuat jarak pandang di Bandara Supadio Pontianak, Jumat, berkisar antara 300-500 meter sehingga dapat mengganggu keselamatan penerbangan. "Pada pagi hari, jarak pandang di Bandara Supadio sebenarnya cukup baik, yakni mencapai seribu hingga dua ribu meter. Tapi siang hari, kabut asap tiba-tiba kembali menebal dan membuat jarak pandang hanya 300-500 meter saja," kata Kepala Cabang PT (Persero) Angkasa Pura (AP) II, Syamsul Bachri di Pontianak, Jumat petang. Ia menambahkan, meski kabut asap menebal, namun tidak mengganggu jadwal penerbangan dari dan ke Bandara Supadio karena pada siang hari penggunaan bandara terkategori sedikit. "Sore hari, setelah sekitar pukul dua siang, kabut asap kembali menipis sehingga jarak pandang di Bandara Supadio menjadi tiga ribu meter. Penerbangan sepanjang hari ini normal," katanya. Menurut Syamsul, membaiknya jarak pandang di sekitar Bandara Supadio tidak terlepas dari hujan yang mulai turun di Kota Pontianak dan sekitarnya. "Hujan yang turun beberapa hari terakhir, meski singkat, cukup membantu mengurangi kabut asap akibat pembakaran lahan. Cuaca besok mungkin bagus, karena didukung hujan," ujarnya. Mengenai persiapan Bandara Supadio menyambut kedatangan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pada Sabtu pagi, ia mengatakan tidak secara khusus dilakukan. Prosedur standar keamanan dan kenyamanan selalu dilakukan pihak Bandara Supadio Pontianak terhadap setiap penumpang yang berangkat maupun tiba di bandara terbesar di Kalbar tersebut. "Fasilitas biasa saja, karena sudah prosedur standar dari PT AP II," katanya. Sementara berdasarkan data Posko Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) Kalbar, jumlah titik panas atau hot spot yang terdeteksi pada Kamis (31/8) sebanyak 34 titik. Tersebar di Kecamatan Kendawangan (16 buah), Kecamatan Manis Mata (13), Kecamatan Marau (2), Kecamatan Pesaguan (1), Kecamatan Riam (1) dan Kecamatan Teluk Batang (1).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006