Jakarta (ANTARA News) - Partai Demokrat (PD) tak akan meminta jatah kursi di kabinet apabila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melakukan reshuffle kabinet karena yang terpenting bagi PD dukungan kepada pemerintah untuk melaksanakan program-programnya. Demikian disampaikan Ketua Fraksi PD DPR RI Syarif Hasan kepada pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat, berkaitan dengan berkembangnya wacana perombakan kabinet. Dia menegaskan, PD tidak akan mendorong-dorong Presiden agar dilakukan perombakan kabinet. Kalaupun dilakukan perombakan kabinet, PD tidak akan meminta-minta jatah kursi. "Persoalan kabinet ini sepenuhnya kami serahkan kepada Presiden," katanya. Dia menjelaskan, Presiden sangat memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyarakat. Karena itu, kalaupun akan dilakukan perombakan kabinet, maka hal itu pun sesuai dengan aspirasi masyarakat dan dilakukan untuk perbaikan kinerja kabinet. "Presiden tentu sedang mengamati perkembangan aspirasi yang berkembang di masyarakat mengenai hal ini. Pada saatnya Presiden tentu akan mengambil keputusan untuk melakukan perombakan atau tidak," katanya. Ketua DPP PD Max Sopacua mengatakan, yang terpenting adalah kinerja kabinet bisa mengatasi berbagai persoalan. Mengenai peran Wapres Juusuf Kalla yang justru sering menyampaikan pernyataan mengenai perombakan kabinet, Max menilai, apa yang disampaikan Wapres itu untuk menjawab pertanyaan publik bahwa perombakan kabinet adalah kewenangan Presiden. "Semua bermaksud baik. Kalla tidak melakukan intervensi, hanya menenangkan masyarakat," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006