London (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Hasan Wirayudha di sela-sela kunjungan resmi di negeri Belanda dalam rangka memenuhi undangan Pemerintah Belanda, selain mengadakan pembicaraan dengan Menlu Bernard Bot, juga menyempatkan diri mengadakan pertemuan dengan masyarakat Indonesia yang berada di negeri Belanda. Dalam kunjungan resmi selama dua hari dari 28 hingga 29 Agustus, Menlu Hasan Wirayudha juga melakukan kunjungan ke Radio Nederland Wereldomroep, Hilversum, Belanda, Selasa siang. Dalam kunjungan ke Radio Belanda, Menlu Hasan mengadakan bincang-bincang interaktif dengan penyiar Radio Iran Bahasa Indonesia, Otong Sulaiman, penyiar radio Voice of America siaran Indonesia, Adriana Sembiring, dan wakil dari Radio Jerman Deutsche Welle, Hendra Pasuk. Dalam perbincangan interaktif Menlu Hasan mendapat pertanyaan yang bertubi-tubi dari para wartawan Radio Belanda yang diwakili oleh Yoss Wibisono yang mempertanyakan tentang kebijaksanaan pemerintah Indonesia dan peran Belanda dalam mendesak agar Indonesia dapat berperan dalam misi kemanusiaan di Libanon. Dalam bincang-bincang interaktif itu juga dibahas masalah isu-isu mutakhir seperti masalah Iran dengan program nuklirnya, peran Indonesia dalam mengatasi krisis di Timur Tengah serta peran Indonesia dalam menjembatani dunia Islam dan Barat dan juga pengiriman pasukan perdamaian Indonesia ke Libanon. Menurut Menlu, Indonesia adalah salah satu negara yang dengan tanggap mengirimkan pasukan perdamaian dengan segera mungkin Rasa tanggung jawab dan sesuai dengan amanat konsitusi Indonesia dalam kontribusi menciptakan perdamaian dan memelihara perdamaian dunia. "Ini sudah menjadi tradisi kita," ujar Menlu. Hal itu juga adanya dukungan kuat dari rakyat Indonesia dari berbagai pihak untuk ikut membantu dan kontribusi dalam usaha perdamaian di Timur Tengah dengan mengirimkan misi pasukan perdamaian. Masalah kebijaksanaan Indonesia dalam menjembatani konflik politik di Timur Tengah, menurut Menlu hal ini disebabkan tidak adanya komunikasi dari berbagai pihak, sementara Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar terus berupaya untuk menjembatani antara dunia Barat dan dunia Islam. Sementara itu mengenai Hizbullah, Menlu mengakui bahwa Hizbullah itu merupakan organisasi politik bukan seperti yang disebutkan oleh negara lain yang yang menyebutkan Hizbullah sebagai kelompok teroris Silaturahmi dengan ICMI Eropa Sementara itu, pada pertemuan silaturahmi dalam suasana keakraban dengan para pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Eropa, Menlu Hasan Wirayudha membicarakan kegiatan dan pengembangan ICMI di kawasan Eropa. Pada kesempatan itu Ketua ICMI Orwil Eropa, Dr Sofyan Siregar, melaporkan rencana pelaksanaan konferensi Internasional ICMI Orwil Eropa yang akan diselenggrakan pada bulan November mendatang di Hamburg. Menlu Hasan Wirayudha yang juga petinggi ICMI Pusat menyarankan agar kegiatan ICMI lebih banyak lagi berkontribusi dalam pembangunan dalam negeri, baik berupa pemikiran, pendekatan positif dengan negara-negara eropa dalam menyikapi masalah domestik di Indonesia. Potensi ICMI di Eropa, menurut Menlu sangat besar sekali dalam berbagai hal, baik berupa sumbangan materil dan moril terhadap masalah dalam negeri seperti bencana alam dan masalah lainnya. Pada pertemuan silatuirahmi yang penuh keakraban itu Ketua ICMI Orwil Eropa didampingi Ketua Dewan Pakar ICMI Eropa menyerahkan beberapa buku sebagai kenangan dari ICMI Eropa untuk Menlu Hasan Wirayudha. (*)

Copyright © ANTARA 2006