Pendaftaran untuk ASEAN Blue Innovation Challenge masih terbuka hingga 31 Mei 2024 tengah malam waktu Jakarta. Para inovator dapat masih mengusulkan solusi yang tepat untuk mengatasi isu perubahan iklim, polusi plastik di laut, serta perikanan dan pa
Jakarta (ANTARA) - ASEAN bersama Jepang dan Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) menyiapkan dukungan finansial hingga 40 ribu dolar AS (Rp644,7 juta) untuk masing-masing 60 inovator yang terpilih mengikuti program ASEAN Blue Innovation Challenge atau tantangan inovasi ekonomi biru.

“Proyek perintis ini juga semakin menegaskan komitmen dan kesiapan ASEAN dalam memimpin kerja sama regional dan integrasi ekonomi terkait inovasi ekonomi biru,” kata Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Ekonomi ASEAN, Satvinder Singh kepada media usai acara peluncuran ASEAN Blue Innovation Challenge di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa.

Sejak diadopsinya Kerangka Kerja Ekonomi Biru ASEAN pada bulan September 2023, lanjutnya, Sekretariat ASEAN terus mengambil langkah maju dalam upaya bersama untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya laut dan air tawar secara berkelanjutan demi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat ASEAN.

Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Residen UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura, mengatakan bahwa kolaborasi dan inovasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan dalam memanfaatkan dan mengelola ekosistem laut dan air tawar secara berkelanjutan.

“Kami berharap dapat menemukan solusi dari diri kami sendiri namun faktanya kami tidak tau bagaimana melakukan itu sendiri. Jadi, kami memutuskan untuk mengajak para inovator dan pengusaha untuk membantu kami dengan berpartisipasi dalam tantangan ini,” ucapnya.

UNDP juga disebutnya telah mengadvokasi sektor biru dalam skala global selama lebih dari 25 tahun. UNDP telah memobilisasi lebih dari 1 miliar dollar AS untuk melindungi dan merestorasi laut di lebih dari 100 negara dan terus berkomitmen mendorong ekonomi biru global yang berkelanjutan.

Sebagai contoh, di Indonesia, UNDP telah membantu mewujudkan visi Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerja sama multilateral dengan tujuan melindungi lingkungan laut dan mendorong ekonomi biru.

Melalui proyek yang mencakup tiga kegiatan utama yang terdiri dari ASEAN Blue Innovation Challenge Program Inkubasi, dan program Temu Usaha (Business Matchmaking), terbuka untuk 200 inovator yang berasal dari negara anggota ASEAN dan Timor Leste yang bisa mengajukan proposal program inovasi ekonomi baru.

Setelah itu, peserta disaring menjadi 60 inovator yang akan diikutsertakan ke dalam program pendampingan selama program inkubasi untuk menyempurnakan dan mengkomersialisasikan solusi mereka selama periode enam bulan.

Selama menjalani kegiatan Business Matchmaking, tim pemenang berkesempatan mempresentasikan solusi inovatif mereka kepada komunitas bisnis, pemodal, dan investor untuk memperoleh akses ke investasi biru di wilayah tersebut.

Adapun pendaftaran untuk ASEAN Blue Innovation Challenge masih terbuka hingga 31 Mei 2024 tengah malam waktu Jakarta. Para inovator dapat masih mengusulkan solusi yang tepat untuk mengatasi isu perubahan iklim, polusi plastik di laut, serta perikanan dan pariwisata berkelanjutan melalui https://www.undp.org/indonesia/blueinnovation.

Baca juga: Indonesia-UNDP kembangkan peta jalan dekarbonisasi sektor pariwisata
Baca juga: UNDP-WHO dukung Indonesia bangun sistem kesehatan tahan iklim


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024