peningkatan infrastruktur air dan sanitasi rumah tangga menjadi perhatian utama baik bagi pemerintah maupun pihak swasta
Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan peningkatan infrastruktur air dan sanitasi penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Dengan fokus yang semakin meningkat pada swasembada pangan, energi dan air, peningkatan infrastruktur air dan sanitasi rumah tangga menjadi perhatian utama baik bagi pemerintah maupun pihak swasta agar arah kebijakan saat ini menjadikan air sebagai energi bersih serta energi terbarukan pada tahun 2024, khususnya dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Indonesia Bobby Gafur Umar di Jakarta, Selasa.

Menurut Bobby Gafur, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan serius terkait akses air bersih dan sanitasi yang layak, terutama di wilayah pedesaan dan permukiman informal di perkotaan.

Sebagian penduduk Indonesia mengalami keterbatasan akses terhadap air bersih, sementara penduduk lainnya kekurangan akses terhadap sanitasi yang memadai, ujarnya.

Situasi ini menyoroti urgensi untuk mencapai target nasional akses universal terhadap air bersih dan sanitasi baik di tahun ini maupun di tahun yang akan datang. Kebutuhan air menjadi esensial dalam kehidupan sehari-hari, menjadi pondasi dari kesejahteraan dan keberlangsungan masyarakat.

Oleh sebab itu, kata Bobby, sinergitas yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha dianggap krusial dalam mengatasi tantangan ini. Kerjasama antara Kadin Indonesia diharapkan akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi tantangan ini dan mencapai tujuan akses universal terhadap air bersih dan sanitasi.

Ia mengatakan, Kadin Indonesia berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah untuk mendukung inovasi mengatasi perubahan iklim global guna mengatasi tantangan ketersediaan air bersih dan menjadikan air sebagai sumber energi bersih dan terbarukan.

Semua pihak yang berkepentingan dengan masalah air diundang untuk bergabung dan berkontribusi dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk tantangan air di Indonesia, katanya.

"Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta adalah kunci dalam menggerakkan infrastruktur air dan sanitasi," kata Bobby Gafur menambahkan.

Langkah-langkah kebijakan yang mendukung, dan kerangka regulasi yang jelas dapat membuka pintu bagi investasi yang lebih besar dalam pengembangan proyek-proyek infrastruktur air dan sanitasi.

Namun, untuk berhasil mengoptimalkan potensi ini, diperlukan inovasi teknologi yang terus-menerus. Kolaborasi antara industri, lembaga riset, dan perguruan tinggi dapat mempercepat pengembangan teknologi baru yang diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur air dan sanitasi secara efisien dan berkelanjutan.

"Air adalah kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari, menjadi fondasi dari kesejahteraan dan keberlangsungan masyarakat," katanya.

Sebagai informasi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa air menjadi faktor kunci pembangunan kota yang berkelanjutan sehingga perlu pengelolaan yang baik.

Air adalah faktor kunci untuk masa depan pembangunan berkelanjutan dari masyarakat dan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Kementerian PUPR sudah membangun 187 bendungan di berbagai wilayah
Baca juga: Kemenko Marves: World Water Forum buka peluang investasi air
Baca juga: PUPR: World Water Forum angkat peran infrastruktur air bagi pangan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024