Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus meningkatkan prestasi olahraga di Indonesia lewat Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang telah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 tahun 2021.

"DBON sudah ada di Perpres Nomor 86 tahun 2021, nah, secara umum untuk memajukan olahraga kita, itu kita bagi klasifikasi jadi tiga, yaitu olahraga prestasi, pendidikan, dan masyarakat," kata Asisten Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Budi Prasetyo, dalam temu media di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, ketiga klasifikasi olahraga tersebut masing-masing akan saling berkaitan dalam implementasinya, di mana olahraga prestasi puncaknya pada olimpiade, dan fokus pada bagaimana membina olahraga mulai dari level bawah atau regional, lalu ke nasional, hingga ke level internasional.

"Kemudian, yang tak kalah pentingnya adalah orang yang berprestasi bukan tiba-tiba ada, atau ujug-ujug ada, biasanya banyak yang diambil dari siswa, sehingga ada olahraga pendidikan. Nah, olahraga prestasi ini tujuannya tidak hanya prestasi, tetapi supaya juga segar-bugar dan seterusnya," ujar dia.

Ia menambahkan, olahraga pendidikan tersebut kemudian diperkuat dengan olahraga masyarakat.

"Ini berkaitan juga dengan kesehatan, orang yang mager atau males gerak itu gampang sakit, terutama sakit yang diakibatkan dari penyakit tidak menular misalnya diabetes, kegemukan dan seterusnya, upaya pemerintah adalah lewat olahraga masyarakat," ucapnya.

Menurut dia, problematika pengembangan olahraga ada di aspek biaya, karena mesti mengeluarkan biaya terus-menerus, sehingga komponen keempat yang mesti dimajukan yakni industri olahraga.

"Nah, pemerintah sadar agar terus sustain (berkelanjutan), harus membuat gebrakan itu supaya olahraga itu menjadi industri, sehingga komponen keempat itu industri olahraga," kata dia.

Ia mengemukakan, target Indonesia Emas mendatang yakni olahraga prestasi, olahraga pendidikan, dan olahraga masyarakat dapat saling berkesinambungan dan dapat meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup masyarakat.

"Nah, target di Indonesia Emas ini, olahraga prestasi adalah targetnya lima besar di olimpiade maupun paralimpiade, kemudian targetnya di olahraga pendidikan, siswa itu bugar, karena kalau bugar kan belajarnya jadi giat, nah yang olahraga masyarakat standarnya adalah partisipasi olahraga, harapannya di tahun 2045 semua partisipasinya sekitar 70 persen, dalam seminggu masyarakat minimal beraktivitas sekitar 30 menit," ucap Budi.

Untuk diketahui, implementasi DBON sudah masuk ke tahap dua (2025-2029) yang berfokus pada penguatan fondasi melalui pembinaan dan pengembangan olahraga secara sistematis dan berjenjang.

Kemenko PMK menerapkan strategi koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian (KSP) untuk peningkatan prestasi di bidang olahraga ini.

Baca juga: Pemerintah susun PP untuk dana pensiun atlet

Baca juga: Kemenko PMK optimalkan taman bacaan masyarakat tingkatkan literasi

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024