Awal tahun ini Hendra Setiawan/Muhammad Aksan rangking 58, saat ini rangking satu dunia, Butet (Lilyana Natsir) rangking dua dunia, dan temAn temAn kita juga rangkingnya sudah merangkak. Sering kali banyak orang meng-`underestimate`, tapi yang paling
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) Gita Wirjawan di Jakarta, Rabu menegaskan bahwa segenap insan bulu tangkis Indonesia harus menyadari akan kemampuan para pemain dan bukan sebaliknya malah menganggap lebih rendah.

"Awal tahun ini Hendra Setiawan/Muhammad Aksan rangking 58, saat ini rangking satu dunia, Butet (Lilyana Natsir) rangking dua dunia, dan temAn temAn kita juga rangkingnya sudah merangkak. Sering kali banyak orang meng-underestimate, tapi yang paling meng-underestimate kita adalah diri kita sendiri," kata Gita.

"Kita itu harus bisa menyadari kita bisa lebih baik, dan ini terbukti di bulu tangkis," kata Gita yang juga menteri perdagangan itu.

Gita mengambil contoh terkait persiapan tim bulu tangkis Indonesia yang akan bertarung di Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, China pada Agustus lalu ketika banyak suara-suara pesimistis mengenai peluang Indonesia untuk membawa pulang gelar juara.

"Memang banyak pandangan yang tidak terlalu optimistis mengenai peluang keberhasilan kita di Guangzhou, mengingat sudah enam tahun lebih Indonesia tanpa gelar, apalagi kejuaraan tersebut digelar di China," katanya.

Tapi dalam kenyataannya, meski kontingen Indonesia hanya berjumlah 35 orang di antara ribuan pendukung China, namun berhasil membawa pulang dua gelar juara dari lima gelar yang diperebutkan, sementara tuan rumah juga dua gelar juara dan satu gelar lagi diraih Thailand.

"Ini membuktikan bahwa kita sudah mulai bisa meningkatkan prestasi kita dan juga dominasi China tidak seperti apa yang kita lihat sebelumnya," katanya.

Kunci sukses Gita di antaranya adalah dengan keputusannya mengubah struktur organisasi PBSI untuk kepentingan yang sederhana agar bisa melakukan komunikasi secara sederhana pula.

Agar bisa melakukan komunikasi sesederhana mungkin tapi efisien dan efektif, ia mempercayakan kepengurusan kepada mereka yang benar-benar memahami bidang masing-masing, seperti Rexy Mainaky untuk urusan pembinaan prestasi, serta Basri Yusuf untuk masalah kaderisasi.

Ia juga melibatkan sejumlah mantan atlet, seperti Susi Susanti, Rudy Hartono dan Tan Joe Hok.

"Alhamdulillah kita bisa membentuk tim semakin baik," katanya.

Tantangan bulu tangkis Indonesia pada akhir 2013 adalah mempertahankan dominasi di SEA Games 2013 yang saat ini sedang berlangsung di Myanmar.(*)

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013