Nanning, China (ANTARA) - Pariwisata China-ASEAN selama liburan Hari Buruh, yang ditetapkan 1-5 Mei di China tahun ini, mencatatkan pertumbuhan.

Sejumlah besar warga China memilih berwisata ke negara-negara ASEAN, sementara China juga memikat banyak wisatawan mancanegara (wisman) asal Asia Tenggara.

Seorang wisatawan yang bernama Zhang Yan, asal Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi di China selatan, berkunjung ke Bali pada musim liburan ini.

Bersama temannya, Zhang menikmati pemandangan Bali yang menakjubkan sembari berfoto dengan memakai pakaian favoritnya. Zhang dengan gembira mengunggah foto-foto liburannya di platfom media sosial.

"Sebelumnya kami sudah pernah merencanakan kunjungan ini dengan cermat, karena Bali begitu populer dan sudah lama kami nantikan," ujar Zhang.

Ia mengaku bahwa proses visa yang lebih sederhana dan jarak serta biaya yang terjangkau menjadikan destinasi-destinasi di Asia Tenggara lebih menarik bagi wisatawan China.

Tiga negara ASEAN, yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand, menerapkan pembebasan visa untuk wisatawan China, sehingga mendorong semakin banyak pelancong China menginjakkan kaki mereka di Asia Tenggara.

Selain itu, metode pembayaran yang lebih sesuai dan bertambahnya penerbangan terkait juga berkontribusi pada pertumbuhan minat wisatawan China untuk berkunjung ke Asia Tenggara.

Menurut data dari Qunar, platform daring di bidang pariwisata yang terkenal di China, pemesanan tiket pesawat dari China ke negara-negara ASEAN yang membebaskan visa, pada liburan yang berlangsung lima hari tersebut, meningkat.

Peningkatan itu, menurut Qunar, signifikan dibandingkan ketika sebelum pandemi COVID-19 pada 2019. 

Data tersebut juga menunjukkan bahwa memesanan layanan pemandu lokal naik sekitar 90 persen dari periode sama pada tahun lalu.

Laporan dari platform lain, FlyPig, menyebut pariwisata ke luar negeri mengalami perkembangan pesat di China pada liburan Hari Buruh ini dengan sejumlah pemesanan layanan terkait meningkat 100 persen secara tahunan.

Indonesia, Vietnam, Malaysia dan negara-negara ASEAN lain termasuk dalam daftar destinasi terpopuler.
 
   Sementara itu, jumlah wisatawan dari Asia Tenggara ke China juga mengalami kenaikan yang cukup mencolok, salah satu contohnya adalah Kota Dongxing dan Pingxiang di Guangxi yang berbatasan dengan Vietnam


Vuong Van Thanh, seorang pemandu Vietnam, yang sibuk mendampingi rombongan wisatawan dari Vietnam ke Guangxi, memasuki jalur hijau bagi wisatawan di pos pemeriksaan perbatasan.

"Turis kami sangat antusias terhadap makanan China, salah satunya adalah Sup Ayam-Jeroan Babi. Hidangan ini menarik banyak turis untuk mencicipinya," kata Vuong.

Dai Bin, dekan dari Akademi Pariwisata China, optimistis terhadap perekonomian pariwisata China terutama yang terkait dengan ASEAN pada tahun ini, yang diperkirakan melampaui tingkat prapandemi. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024