Jakarta (ANTARA News) - Indonesia tidak saja mempersiapkan pasukan perdamaian di bawah komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon, namun juga sedang mempersiapkan Satgas TNI untuk melanjutkan misi perdamaian di negara Kongo, Afrika ,yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1960. Siaran pers Puspen TNI di Jakarta, Sabtu (26/8), menjelaskan tim yang dipersiapkan adalah Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni Garuda XX-D. Satgas ini untuk menggantikan Satgas Kompi Zeni Garuda XX-C. Apabila jumlah personel yang dikirim ke Lebanon mencapai 1.000 orang atau satu batalyon mekanis TNI, jumlah personel Satgas Kompi Zeni TNI Garuda XX-D Operasi Pemulihan Perdamaian PBB Monuc Kongo berjumlah 199 orang. Satgas Kompi Zeni Garuda XX-D sejak 23 Agustus hingga 12 September 2006 melaksanakan Latihan Pratugas di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) TNI AD Bogor. Satgas mendapat berbagai materi pembekalan dalam rangka misi perdamaian di Kongo yang dikoordinasi PBB. Pergantian tugas direncanakan akhir September atau awal Oktober 2006. Pembekalan meliputi peningkatan pengetahuan, keterampilan operasional Satgas Kompi Zeni TNI, khususnya di bidang pengetahuan umum, taktik dan teknik militer umum dan kecabangan. Untuk pengetahuan umum, meliputi pengenalan situasi terakhir daerah operasi, hukum HAM dan humaniter, pengenalan adat daerah operasi, organisasi dan tugas tentara PBB, peran TNI dalam misi perdamaian dunia serta Protap-Protap/SOP dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB dan prosedur administrasi. Selain itu, Standarized Generic Training Module (SGTM) yang meliputi militer umum (pertahanan pos, patroli keamanan, perlawanan penghadangan kendaraan, ilmu medan, menembak dan pengenalan senjata serta pertolongan pertama di lapangan. Materi militer kecabangan meliputi, konstruksi bangunan, jalan dan lapangan terbang, ilmu ukur tanah, ilmu bahan, perbekalan air dan listrik, teknik sanitasi, Disposal, Jihandak dan alat konstruksi Zeni. Dengan pembekalan materi ini, diharapkan Satgas tersebut akan mampu melaksanakan tugas operasi pemeliharaan perdamaian PBB dengan misi Monuc di Kongo secara baik. Indonesia telah beberapa kali mengemban tugas untuk misi perdamaian sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB dalam menangani konflik di negara-negara tertentu di dunia. Keikutsertaan TNI dalam misi perdamaian dimulai tahun 1957 di Mesir, kemudian Zaire dan di Kongo sejak 1960 hingga sekaran Ke Lebanon Menyikapi situasi di Timur Tengah pasca-agresi militer Israel terhadap Lebanon, Indonesia menyiagakan satu batalyon mekanis TNI yang berasal dari TNI Angkatan Darat (652 personel), TNI Angkatan Laut (273), TNI Angkatan Udara (39), Markas Besar TNI (13) dan Departemen Luar Negeri tiga orang sebagai penerjemah. Seluruh personel yang telah disiapkan itu, kini tengah melaksanakan latihan pratugas sebelum diberangkatkan ke Lebanon, guna menciptakan dan memelihara perdamaian di negara itu. Satu Batalyon Mekanis TNI yang disiapkan untuk operasi perdamaian di Lebanon akan dipimpin oleh Letnan Kolonel Infanteri Surawahadi dan akan bertugas selama enam bulan hingga satu tahun di Lebanon. Tugas pokok yang diemban batalyon tersebut adalah mendirikan "demilitary zone", mencegah konfrontasi antara kedua kelompok yang bertikai, memonitor dan melaporkan pelanggaran gencatan senjata, mencegah penyusupan, membantu dan memelihat penegakan hukum, serta melakukan investigasi dan membuat laporan atas seluruh kejadian pada daerah tanggungjawabnya. Selain itu, Batalyon Mekanis TNI dalam operasi perdamaian di Lebanon juga ditugaskan untuk melaksanakan negosiasi langsung dengan pihak-pihak berkepentingan, melaksanakan konvoi, dan membuka jalur logistik serta melindungi instalasi barang-barang dan personel PBB. Sedangkan peralatan materiilnya terdiri atas empat unit Panser Komando (V-150 CO), empat unit Panser Angkut Personel (V-150 AP), 12 unit Panser Intai (V-150 Tai), 14 unit Panser Serbu (VAB) dan 12 unit Panser Serbu (Panhard). Selain itu, satu unit Jeep Kia, satu unit Tangki Air, dua unit Taft GT (Jeep), sepuluh unit Truck Isuzu dan dua unit Kendaraan Pemeliharaan (Ranhar). TNI juga menyertakan, 12 unit (BTR-80 A), satu unit alat berat Back Loader, satu unit Foklift (AT), sepuluh unit Truck Liaz, satu unit Kendaraan Bengkel (Ranbeng), dua unit Ambulance, tiga unit Jeep Kia dan satu unit Tangki BBM. (*)

Copyright © ANTARA 2006