Meskipun data PDB kuartal I 2024 AS direvisi turun menjadi 1,6 persen dari ekspektasi 2,5 persen, ekonomi AS masih cukup solid dan inflasi sulit turun
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat ini ditutup turun di tengah rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2024 Amerika Serikat (AS), yang lebih rendah dari ekspektasi.

Pada akhir perdagangan Jumat, kurs rupiah merosot 22 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.210 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.188 per dolar AS.

"Meskipun data PDB kuartal I 2024 AS direvisi turun menjadi 1,6 persen dari ekspektasi 2,5 persen, ekonomi AS masih cukup solid dan inflasi sulit turun," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Ariston menuturkan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS juga lebih baik dari prediksi, menunjukkan penurunan klaim menjadi hanya 207 ribu dari ekspektasi 214 ribu.

Dengan perkembangan tersebut, bank sentral AS atau The Fed mungkin masih sulit untuk melakukan kebijakan pemangkasan suku bunga acuannya.

Malam ini, pelaku pasar juga masih menunggu data indikator inflasi Indeks Harga PCE Inti AS untuk Maret 2024 yang menjadi acuan penting The Fed untuk mempertimbangkan kebijakan moneter AS selanjutnya.

Sementara, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke level Rp16.222 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.208 per dolar AS.

Baca juga: Sri Mulyani sebut pelemahan rupiah lebih baik dibandingkan negara lain
Baca juga: Rupiah melemah seiring rilis data PDB AS yang lebih rendah
Baca juga: Rupiah Jumat pagi tergelincir 20 poin menjadi Rp16.208 per dolar AS

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024