Washington (ANTARA) - Sekelompok mahasiswa Universitas Columbia melemparkan pengaduan soal hak-hak sipil federal terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi terhadap mahasiswa Palestina dan pengunjuk rasa pro Palestina, kata media, Kamis (25/4).

Pengadukan itu diajukan ke Kantor Hak Sipil Departemen Pendidikan Amerika Serikat, dan menyebutkan bahwa para mahasiswa tersebut menjadi korban diskriminasi dan pelecehan anti Palestina yang dilakukan oleh mahasiswa, profesor, dan administrator di Universitas Columbia, menurut laporan stasiun penyiaran CBS. 

Para mahasiswa, yang diwakili sebuah organisasi yang disebut Palestine Legal, merupakan anggota kelompok mahasiswa yang dinamai Mahasiswa Columbia untuk Keadilan di Palestina, menurut laporan itu.

Aduan tersebut mengutip peristiwa minggu lalu yang mengakibatkan universitas menggunakan petugas kepolisian New York City (NYPD) untuk menangkap lebih dari 100 pengunjuk rasa, menurut laporan tersebut.

Demonstrasi pro Palestina bermunculan di kampus-kampus AS dalam beberapa hari terakhir sebagai kecaman atas dukungan militer dan finansial serta diplomatik AS terhadap operasi Israel di Gaza.

Gempuran Israel di Gaza menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 77.000 lainnya.

Protes yang paling banyak terjadi di Universitas Columbia, Universitas Yale, Universitas Austin, Texas dan kampus-kampus lainnya.

Para mahasiswa ini mendesak pihak kampus untuk mengutuk serangan militer Israel yang didukung AS di Gaza.

Mereka juga antara lain meminta kampus menghentikan kerja sama investasi dengan perusahaan-perusahaan yang terkait Israel, dan menghentikan program studi di luar negeri di universitas-universitas Israel.


Sumber: Sputnik

Baca juga: Universitas Columbia ulur negosiasi dengan mahasiswa pro-Palestina

Baca juga: AS pertimbangkan beri senjata lagi ke Israel senilai 1 miliar dolar


 

Kemlu sebut veto AS atas Palestina di PBB khianati aspirasi global

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024