Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim mendesak Pemerintah Provinsi DKI mempercepat pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) sepanjang 22 kilometer di kawasan pantai Utara Jakarta.
 
"Pembangunan 'giant sea wall' merupakan upaya untuk mengatasi persoalan banjir dan rob sehingga harus dituntaskan," kata Lukmanul kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
 
Selain mengatasi banjir, kata dia, pembangunan tanggul laut raksasa sebagai upaya penyelamatan pesisir utara Pulau Jawa dari ancaman tenggelam karena kenaikan air laut.
 
Dia menilai tanggul raksasa tersebut mampu mengatasi persoalan-persoalan khususnya banjir yang selalu ada dan rob di bulan-bulan air pasang.

Dengan demikian, dia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mampu mematangkan konsep pembangunan tanggul laut raksasa karena berkaitan dengan tata ruang dan bersinggungan dengan provinsi lain.

Baca juga: DKI matangkan konsep pembangunan tanggul laut raksasa
Baca juga: DPRD nilai tembok raksasa seharusnya didahulukan
 
Tanggul di pantai utara Jakarta rencananya dibangun sepanjang 46 kilometer (km). Kini, sudah terbangun 13 kilometer dan tersisa pembangunan sepanjang 33 kilometer.
 
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menggarap 11 kilometer tanggul raksasa dan Pemprov DKI Jakarta sepanjang 22 km.
 
Sementara itu, tanggul sepanjang 22 km yang menjadi bagian Pemprov DKI Jakarta prosesnya masih menunggu desain yang dibuat oleh Kementerian PUPR.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Yusmada Faizal di Balai Kota Jakarta, Selasa (2/1) mengatakan tanggul pantai sepanjang 11 kilometer itu berada di empat klaster, yakni Muara Angke, Pantai Mutiara, Ancol Barat dan Kali Blencong.
 

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024