Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M. Panggabean mengatakan sedang mendorong percepatan inspeksi lapangan oleh Administrasi Umum Kepabeanan China (GACC) untuk mempercepat realisasi ekspor durian ke negara tersebut.

Barantin telah mengadakan pertemuan dengan GACC untuk membahas percepatan akses pasar komoditas Indonesia ke China.

Dalam tahapan, Sahat mengatakan akses pasar ekspor durian asal Indonesia ke China telah disetujui pada 2023, setelah membuat pengajuan pada 2020.

“Langkah selanjutnya harus dilakukan inspeksi lapangan oleh GACC untuk audit kebun dan rumah kemas,” kata Sahat dalam rilis pers Barantin, Rabu.

Sahat menambahkan apabila protokol sudah ada maka ekspor durian ke China bisa segera terealisasi.

Baca juga: Pangsa pasar durian Vietnam di China capai 31,8 persen

Dalam kunjungannya ke Sulawesi Tengah pada Februari lalu, Sahat mengatakan bahwa pasar durian China sangat menjanjikan, terlebih terdapat lonjakan permintaan durian hingga 400 persen dari tahun ke tahun.

“Selain itu, selama dua tahun terakhir China telah mengimpor durian hingga mencapai 91 persen dari permintaan global. Ini dinilai menjadi peluang besar bagi durian Indonesia memenuhi pasar China,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Barantin, Indonesia telah mengekspor durian beku ke sejumlah negara, termasuk Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Tren produksi durian Indonesia pada 2017--2022 mengalami peningkatan sebesar 99 persen. Di sentra-sentra utama, panen durian dapat dilakukan hampir sepanjang tahun, dengan pola panen yang bervariasi tergantung pada luas lahan yang ditanami.

Baca juga: Menko Luhut bidik Sulteng untuk kembangkan potensi ekspor durian

“Strategi pengembangan durian diimplementasikan melalui pembentukan desa buah. Hingga tahun 2023, terdapat 364 desa durian di 85 kabupaten yang tersebar di 26 provinsi,” kata Sahat.

Dalam siaran pers yang sama, Wakil Direktur Jenderal Bidang Karantina Hewan dan Tumbuhan China, Liu Jian, mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan protokol ekspor yang drafnya sudah dikirimkan oleh Barantin.

"GACC selalu terbuka untuk usulan akses pasar komoditas ekspor Indonesia ke China. Kami akan segera menyelesaikan protokol yang sedang berjalan, seperti kelapa segar. Kami juga akan segera melakukan inspeksi lapangan untuk durian," kata Jian.

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024