Groundbreaking ke depan nantinya akan bertema pendidikan. Jadi ada beberapa institusi pendidikan. Saya 'spill' aja misalnya Al Azhar akan melakukan groundbreaking, ada Sekolah Bina Bangsa, ada universitas dari Malaysia
Jakarta (ANTARA) - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono menyebutkan institusi pendidikan Al Azhar hingga universitas asal Malaysia siap melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) di IKN dalam waktu dekat.

"Groundbreaking ke depan nantinya akan bertema pendidikan. Jadi ada beberapa institusi pendidikan. Saya 'spill' aja misalnya Al Azhar akan melakukan groundbreaking, ada Sekolah Bina Bangsa, ada universitas dari Malaysia," kata Bambang saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.

Bambang membeberkan institusi pendidikan asal Indonesia hingga luar negeri siap melakukan groundbreaking pada tahap keenam di IKN.

Kemudian, kampus ternama asal Amerika Serikat, Standford University juga memulai pembangunan pusat riset di IKN Nusantara dengan bekerja sama Bakrie Foundation.

"Seperti yang pernah diwartakan, Stanford akan bekerja sama dengan Bakrie Foundation untuk mulai membangun pusat riset di IKN Nusantara," kata dia.

Sejauh ini, OIKN mencatat lima kali peletakan batu pertama (groundbreaking) yang dilakukan Presiden RI Joko Widodo mencapai nilai Rp49,6 triliun dari 32 institusi atau lembaga.

Berdasarkan Lampiran II mengenai Rencana Induk IKN dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menyatakan bahwa prinsip dasar pendidikan di KIKN secara keseluruhan akan diarahkan pada konsep pendidikan abad 21 yang selaras dengan visi pendidikan di KIKN, yaitu membangun ekosistem pendidikan terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta masa depan di klaster ekonomi serta menjadi teladan penyelenggara pendidikan tinggi dan meningkatkan taraf hidup.

Arah perencanaan, konsep dan strategi pendidikan di Kawasan IKN (KIKN) didasarkan pada beberapa pertimbangan yakni intervensi di tingkat kejuruan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan talenta dari klaster ekonomi baru karena sekitar 60 persen dari proyeksi pekerjaan di 2045 bersifat kejuruan.

Kemudian penting untuk meningkatkan ketersediaan pendidikan tersier lanjutan di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) dan manajemen guna mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Pendidikan K-12 berkualitas tinggi menjadi kriteria utama untuk menarik minat pindahnya warga domestik dan asing serta menjadi prasyarat yang harus ada di IKN.

Baca juga: OIKN jajaki kerja sama dengan IBM dan NYC OTI Amerika Serikat
Baca juga: OIKN: Swasta domestik dan internasional minati pengembangan EV di IKN
Baca juga: OIKN: Kereta bandara hubungkan KIPP IKN dengan Bandara Sepinggan


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024