Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menyebut program Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program (SSEAYP) atau Kapal Pemuda ASEAN dan Jepang, bisa memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia-Jepang di bidang kepemudaan.
 
Dalam laman Kemenpora yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan program itu memiliki arti penting bagi Indonesia, guna meningkatkan persahabatan dan kesepahaman bersama, serta memperkuat semangat kerja sama di antara negara anggota ASEAN dan Jepang.
 
"Kegiatan SSEAYP harus menjadi panggung bagi Indonesia, sehingga segala persiapan harus optimal dan tentunya koordinasi yang lebih intens dari semua pihak yang terlibat," kata Raden saat menerima kunjungan Direktur Pertukaran Pemuda Internasional Kantor Kabinet Jepang, Fujimori Shunsuke, di Kantor Kemenpora.
 
Lebih lanjut dia mengatakan, pertemuan dengan perwakilan dari Jepang itu untuk membahas secara umum kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah Kapal Pemuda ASEAN dan Jepang ke-48 pada tahun ini yang diselenggarakan oleh Pemerintah Jepang.

Baca juga: Menpora tegaskan APBN difokuskan untuk program kepemudaan
 
Raden membeberkan, selama ini SSEAYP dikelola oleh Kantor Kabinet Jepang. Sedangkan untuk agenda SSEAYP yang di Indonesia, berada di bawah naungan Kemenpora guna melakukan seleksi hingga pembekalan para peserta yang berasal dari dalam negeri.
 
Direktur Pertukaran Pemuda Internasional Kantor Kabinet Jepang, Fujimori Shunsuke, yang didampingi Ketua Pelaksana SSEAYP Takeda Yukako, mengapresiasi dan berterimakasih kepada pemerintah Indonesia, karena bersedia menjadi tuan rumah SSEAYP 2024.
 
Ia menjelaskan, selain untuk memperkuat persahabatan antara pemuda ASEAN-Jepang, tujuan dari program itu juga ingin memperluas perspektif generasi ke depan tentang dunia, responsif terhadap isu krisis global, serta memperkuat semangat kerja sama untuk kolaborasi internasional.
 
"Program ini diharapkan dapat menghasilkan para pemimpin generasi muda di masa mendatang yang mampu berkontribusi dan menggunakan keterampilan kepemimpinan mereka di berbagai bidang dalam masyarakat global," kata Shunsuke.

Baca juga: Menpora: Desain besar kepemudaan harus kolaborasi semua pihak
 
Lebih lanjut dia menjelaskan, program tersebut berlangsung dari 4 November hingga 11 Desember 2024 dan sebelumnya peserta akan melakukan pertemuan secara daring untuk membahas persiapan dan saling mengenal sesama peserta.
 
SSEAYP 2024, kata dia, akan menandai kembalinya program kapal ikonik itu yang akan mengarungi perairan Vietnam dan Indonesia selama 29 hari, setelah banyaknya tantangan akibat pandemi COVID-19 yang membuat program terpaksa dilaksanakan secara daring sejak 2020 hingga 2022, serta hybrid pada 2023.
 
Shunsuke menambahkan, SSEAYP tahun ini akan membahas sejumlah topik seperti, Soft Power dan Diplomasi Pemuda ke Pemuda, Pertumbuhan Ekonomi dan Masyarakat Berkelanjutan.
 
Kemudian, ada juga isu Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Global, Pengurangan dan Pemulihan Risiko Bencana, Kesehatan dan Kesejahteraan, serta Masyarakat Digital.
 
"Tema diskusi ini diadopsi dari Konferensi tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang yang diselenggarakan di Tokyo pada 17 Desember 2024 dan dituangkan dalam rencana implementasi visi bersama keduanya (ASEAN-Jepang, red)," ujar dia.
 
Kegiatan Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program (SSEAYP) pertama kali dilakukan oleh Jepang pada 1974 dengan lima negara ASEAN saat itu, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Baca juga: Komisi X harapkan Menpora baru mampu arus utamakan isu kepemudaan
Baca juga: Menpora: OIC-CA 2023 ajang diplomasi kepemudaan dan keolahragaan

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024