Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, saat ditanya kasus korupsi  SKK Migas, mendukung penuh KPK dalam pemberantasan korupsi. Namun ia meminta agar tidak hanya partainya yang disorot dalam kasus korupsi.

"Partai Demokrat mendukung penuh KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi, tapi jangan kemudian yang diangkat Demokratnya. Apakah benar isunya hanya kader Partai Demokrat," kata Nurhayati di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.

"Kita dukung penuh KPK, tapi apa iya di KPK yang ada hanya Partai Demokrat. Ini harusnya dibuka lebar-lebar, supaya masyarakat tahu siapa yang berantas korupsi, tapi bukan berarti dianggap koruptor. Harus fair. Kasus-kasus yang di KPK itu bagaimana?. DPR ini isinya bukan Partai Demokrat saja, banyak partai," kata Nurhayati lagi.

Beberapa nama kader Partai Demokrat seperti Sutan Bhatoegana, Jero Wacik dan Tri Yulianto disebut dalam kasus SKK Migas.

Ketua Fraksi PD itu menambahkan, partainya menyerahkan sepenuhnya kepada KPK terkait dugaan adanya kader PD yang terlibat dalam kasus SKK Migas.

"Saya kira kami tidak perlu diperbesar-besar. Kami percaya pada proses di KPK. Silakan berjalan. Kami yakin KPK berkeadilan. Karena negeri ini negeri yang berdemokrasi," kata dia.

"Cek di KPK. Apakah hanya Partai Demokrat di KPK. Yang sudah tersangka itu mana? Apa hanya Partai Demokrat yang jadi tersangka? Apakah di DPR hanya Demokrat. Ada yang sudah disebut dan dijadikan tersangka, kemana beritanya?" kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Ketika ditanya, apakah Fraksi PD akan memanggil Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatugana, Nurhayati mengatakan, urusan pemanggilan Sutan adalah masalah internal partai.

"Itu menjadi masalah internal kita. Kita punya mekanisme internal dan biarlah kita yang selesaikan," kata dia.

Dirinya mengaku prihatin, karena setiap hari disuguhi berita-berita negatif soal Demokrat. "Setiap hari dan setiap pagi saya hanya disuguhi pemberitaan Demokrat, saya jadi bertanya-tanya kemana yang lainnya. Sebagai Ketua Fraksi, saya merasakan adanya ketidakberimbangan," ungkap Nurhayati.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013