Shenzhen (ANTARA) - Sebuah perusahaan yang berbasis di Shenzhen pada Senin (22/4) meluncurkan earbud open-ear nol karbon pertama di dunia, yang menjadi inovasi terbaru dalam serangkaian terobosan teknologi yang diakselerasi oleh "target karbon ganda" China.

Cleer ARC 3 diproduksi oleh Shenzhen Grandsun Electronic Co., Ltd. dan diluncurkan di Shenzhen, yang merupakan pusat teknologi di Provinsi Guangdong, China selatan, bertepatan dengan perayaan Hari Bumi global pada Senin.

Perangkat ini dilengkapi dengan fungsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI yang disempurnakan dan desain open-ear, yang memungkinkan penggunanya tetap mendengar suara di sekitarnya.

Wu Haiquan, presiden perusahaan tersebut, mengatakan ARC 3 telah memperoleh sertifikat netralitas karbon dengan memaksimalkan penggunaan material yang dapat didaur ulang, listrik ramah lingkungan, dan peralatan yang mengonsumsi lebih sedikit daya.

Produksi netral karbon merupakan tren baru yang sedang berkembang di bidang elektronik konsumen. Tahun lalu, Apple mengumumkan produk jam tangan netral karbon pertamanya dan berencana menjadikan semua produknya netral karbon per 2030 mendatang.

Para pelaku industri mengatakan bahwa meski semakin banyak produk makanan dan minuman mencapai netralitas karbon dalam beberapa tahun terakhir, terobosan itu masih jarang ditemukan di sektor barang elektronik konsumen, yang produksinya dapat melibatkan ratusan komponen dan rantai pasokan yang panjang.

"Kami berharap dapat memberikan contoh serta mendorong perusahaan lain di sektor ini dan sepanjang rantai pasokan untuk mengikuti jejak kami," kata Wu.

Menurut Wu, meluncurkan lebih banyak produk netral karbon ke pasar juga dapat membantu mempromosikan tren konsumsi rendah karbon.

Didirikan pada 1997 terutama sebagai pemasok merek global, Grandsun meluncurkan merek Cleer pada 2012.

Perusahaan tersebut berkomitmen terhadap produksi nol karbon salah satunya sebagai respons terhadap seruan China kepada para produsen dalam negeri untuk mengurangi jejak karbon, papar Wu.

Berdasarkan "target karbon ganda", yaitu mencapai puncak emisi karbon per 2030 dan mencapai netralitas karbon per 2060, China secara aktif mendorong penggunaan energi bersih dan penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor manufaktur.

Dari sisi konsumsi, negara itu sudah menjadi pasar kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) terbesar di dunia.

Mickael Lefebvre, kepala bagian teknologi di Grandsun, menuturkan bahwa ekosistem produk rendah karbon dengan cepat mengakar di China, menguntungkan pengembangan produk netral karbon baru seperti ARC 3.

"Jika konsumen sudah membeli mobil listrik dan lemari es yang menghasilkan lebih sedikit emisi, maka bukanlah suatu lompatan besar bagi mereka untuk berpikir bahwa perangkat lain juga harus memiliki jejak karbon yang lebih sedikit. Ini adalah kemajuan yang alami," katanya. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024