Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, mengatakan para pelaku UMKM harus cermat memperhitungkan margin keuntungan mereka menyusul banyaknya lokapasar (marketplace) yang menaikkan biaya layanan kepada para mitra penjual.

Pernyataan itu disampaikan Loto merespons pertanyaan terkait keputusan Tokopedia yang akan menaikkan biaya layanan mereka mulai dari 2 persen hingga 6,5 persen per 1 Mei 2024.

Loto di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa kebijakan kenaikan biaya layanan ini adalah hak prerogatif dari masing-masing perusahaan marketplace. Namun, menurutnya, UMKM perlu cermat dalam menghitung ulang margin keuntungan mereka setelah adanya kenaikan ini.

Marketplace kan ada beragam jadi perajin UMKM ini bisa memperhitungkan apakah memang pesanan yang paling banyak itu datang dari misalnya Tokopedia,” kata Loto.

“Di samping itu, kan ada juga marketplace yang mungkin tidak sebesar itu biaya adminya,” katanya menambahkan.

Di tengah tren kenaikan biaya layanan marketplace ini, Loto menyoroti keberadaan lokapasar Pasar Digital UMKM, PaDi UMKM, yang telah diluncurkan oleh Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN sejak 2020 lalu.

Ia mengatakan PaDi BUMN menawarkan biaya layanan yang relatif lebih rendah dibandingkan marketplace besar lainnya.

Pada 22 April lalu, Tokopedia mengumumkan akan menyesuaikan biaya layanan mulai dari 2 persen hingga 6.5 persen yang berlaku untuk mitra penjual yang terdaftar sebagai Power Merchant dan Power Merchant PRO. Biaya layanan akan dihitung berdasarkan kategori produk yang terjual.

Tokopedia membagi ke dalam lima kategori grup produk, yakni kategori A (naik menjadi 6,50 persen), B (5,50 persen), C (4 persen), D (3,10 persen), dan E (2 persen).

Kelima kategori ini terbagi ke dalam pengelompokan berbagai jenis barang seperti barang elektronik, fesyen, ibu dan bayi, kecantikan, kesehatan, perawatan tubuh, makanan dan minuman, olahraga, dan rumah tangga.

Langkah Tokopedia ini menyusul Shopee dan Lazada yang telah lebih dulu menaikkan biaya layanannya sejak Desember 2023.

Baca juga: Pemerintah perlu dorong pelaku UMKM rambah platform digital
Baca juga: Smesco Indonesia: Produk impor di lokapasar ancam kebangkrutan UMKM

Baca juga: Tokopedia dorong peningkatan bisnis ramah lingkungan
 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024