Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani seluruh partai yang lama ataupun baru bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan mendapatkan hak dan kewajiban yang sama untuk mendukung pemerintah.

"Bagi kami pun tidak bisa membedakan apakah partai baru ataukah partai pendatang baru sama-sama penting bagi kami," kata Muzani saat ditemui di Media Center Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Jalan Kartanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin.

Menurut Muzani, semua pihak yang masuk ke dalam koalisi Prabowo-Gibran akan memberikan yang terbaik dalam mendukung program-program pemerintah.

Semua partai pun akan menjalankan perannya masing-masing guna memastikan program strategis pemerintah berjalan lancar.

Saat ditanya kemungkinan adanya perbedaan jatah bagi-bagi kursi strategis di pemerintah antara partai yang lama dan baru masuk koalisi, Muzani tidak menjawab secara gamblang.

"Semua partai kami anggap penting peran dan tugasnya semuanya sama," kata dia.

Sebelumnya, beberapa pihak mencium kemungkinan adanya gejolak di internal KIM jika beberapa partai besar bergabung seperti PDIP.

Hal tersebut tentu akan berpengaruh dengan pembagian kursi menteri lantaran PDIP yang memenangi pemilihan legislatif diperkirakan akan meminta jatah kursi lebih banyak.

Namun demikian, Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menilai Prabowo Subianto memiliki kemampuan untuk menyelaraskan PDIP dengan seluruh partai di KIM.

Menurut Igor, kemampuan pendekatan Prabowo akan membuat PDIP dan partai di KIM bersinergi dengan baik, terutama dalam mendamaikan hubungan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati.

"Ganjalan ibu Megawati kan apakah dia bisa bersama sama dengan pemerintahan Prabowo Gibran ketika SBY ada di sana dan Demokrat di sana?," kata Igor saat dihubungi ANTARA, Senin (16/4).

Igor melanjutkan, Prabowo dinilai punya peluang untuk mendamaikan hubungan keduanya. Hal tersebut dikarenakan Prabowo milik kedekatan dengan SBY lantaran memiliki latar belakang yang sama di dunia militer.

Sedangkan, Prabowo juga memiliki kedekatan khusus dengan Megawati mengingat pada 2009 lalu pernah maju bersama menjadi calon presiden dan wakil presiden.

Karenanya, Igor yakin Ketua Umum Partai Gerindra itu akan berhasil menjembatani PDIP untuk berlabuh ke KIM.
Baca juga: Nusron perkirakan manufer politik akan terjadi setelah 24 April
Baca juga: TKN hormati dissenting opinion hakim MK

Pewarta: Walda Marison
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024