Di Hari Bumi ini agar wisata lebih berkelanjutan dengan mengedepankan aspek dekarbonisasi, pengurangan emisi karbon
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyerukan kepada wisatawan agar mengedepankan aspek dekarbonisasi dan keberlanjutan saat berwisata.
 
"Di Hari Bumi ini agar wisata lebih berkelanjutan dengan mengedepankan aspek dekarbonisasi, pengurangan emisi karbon dengan meng-'offset' melalui beberapa kegiatan penanaman mangrove, terumbu karang, penanganan sampah yang lebih berkelanjutan dan pengurangan 'food loss' dan 'food waste'," ujar Sandiaga dalam jumpa pers mingguan yang digelar di Jakarta, Senin.
 
Pada peringatan Hari Bumi ini, Sandiaga juga menyerukan pemanfaatan kendaraan listrik sebagai transportasi saat berwisata, sebagai upaya nyata untuk merealisasikan pariwisata bebas karbon.
 
Adapun sejumlah program Kemenparekraf dalam mendukung perlindungan bagi bumi, menurutnya, juga telah disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi "UN General Assembly Sustainability Week" yang di gelar New York, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Baca juga: Menparekraf akui ada rapat yang bahas dana pariwisata berkelanjutan

Baca juga: Menparekraf tegaskan utamakan aspek keamanan dalam berwisata

Adapun wujud konkret melalui sejumlah upaya yang telah dilakukan seperti "offset" emisi karbon, penanaman hutan mangrove di beberapa destinasi wisata, restorasi terumbu karang, ada juga kegiatan untuk penanganan isu sampah, "food loss" dan "food waste".
 
Selain itu juga kehadiran program desa wisata yang memberdayakan masyarakat lokal dengan kearifan adat istiadat setempat. Sehingga menampilkan pariwisata sebagai sektor yang memiliki peluang sangat luas dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
 
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan keinginannya untuk menampilkan wajah destinasi Indonesia sebagai destinasi yang dekat dengan alam, budaya, namun penuh petualangan.

Sehingga bukan hanya destinasi yang fokus kepada sinar matahari, laut, dan pantai, tapi juga yang memiliki kemampuan untuk menarik wisatawan berdasarkan dari ketenangan, spiritualitas dan keberlanjutan.
 
Selain Bali dan lima DPSP, ada pula IKN yang akan menjadi destinasi wisata baru yang sedang dalam tahap pembangunan secara masif.

Pembangunan IKN mengedepankan interkonektivitas berbasis kelestarian alam. Salah satunya infrastruktur yang tidak menggunakan energi fosil yang mampu menghubungkan titik-titik pusat ekonomi di Kalimantan.

Baca juga: Sandiaga harap menparekraf pemerintah baru lanjutkan program unggulan

Baca juga: Sandiaga harap menparekraf pemerintah baru lanjutkan program unggulan

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024