Jakarta (ANTARA News) - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mempertanyakan keseriusan Badan Narkotika Nasional (BNN) memberantas narkoba di Indonesia.

“Setelah mengkaji laporan kinerja BNN, teman-teman Komisi III malah banyak mempertanyakan kinerja BNN dalam perang melawan narkoba," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Almuzzammil Yusuf setelah Rapat Dengar Pendapat antara Komisi III DPR dengan BNN, dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa.

“Kami menilai BNN belum optimal meningkatkan kinerja di daerah dalam menangkap gembong narkoba dan melibatkan masyarakat secara masif dalam memerangi narkoba di wilayahnya melalui kampanye Komunitas Anti Narkoba 2014, " ujarnya.

Komisi III DPR pun mendesak BNN untuk menyusun desain strategi yang efektif melalui kampanye Komunitas Anti Narkoba 2014.

Almuzzammil menilai Pemerintahan SBY belum menjadikan program pemberantasan narkoba setara dengan program pemberantasan terorisme dan korupsi.

“Hal ini bisa dilihat dari fokus perhatian Presiden SBY dan alokasi APBN yang belum optimal dalam mendukung pemberantasan narkoba," tuturnya.

Ia mencontohkan soal hasil kunjungan kerja Komisi III DPR RI bulan lalu yang menemukan banyak keterbatasan kerja BNN/BNNP/BNNK. Di BNN Provinsi Lampung misalnya.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013