Jakarta (ANTARA) - Tiga korban kebakaran ruko pembuat bingkai di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, masih di rawat di rumah sakit akibat mengalami luka serius.

"Tiga korban masih dirawat intensif, sedangkan dua orang sudah bisa rawat jalan," kata Wakasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi Kompol Yossi di Jakarta, Senin.

Yossi mengatakan, korban yang masih dirawat secara intensif di rumah sakit (RS) mengalami luka bakar ada yang mencapai 20 persen, 60 persen dan bahkan 70 persen.

Ketiga korban dirawat di RS Siloam, Rumah Sakit Tarakan dan ada pula yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Lima korban itu luka bakarnya bervariasi, mulai dari 20 persen hingga ada yang di atas 60 persen, bahkan ada yang 70 persen," tuturnya.

Baca juga: Puslabfor Polri selidik kebakaran ruko di Mampang

Saat ditanya apakah ada kemungkinan penetapan tersangka, Yossi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan. Pengerahan Tim Puslabfor Polri juga dalam rangka memeriksa semua barang bukti secara menyeluruh.

Menurut dia, untuk keterangan saksi-saksi juga masih dikumpulkan karena ada beberapa saksi yang belum dapat dimintai keterangannya.

"Untuk sampai kepada kesimpulan itu (tersangka), tentu saja penyidik harus meminta hasil dari Puslabfor Mabes Polri. Selain itu juga harus melakukan pemeriksaan secara komprehensif semua saksi," katanya.

Sebelumnya, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri membawa sejumlah sampel dari lokasi ruko pembuat bingkai di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel). Rumah toko (ruko) tersebut terbakar pada Kamis (18/4) malam dan menewaskan tujuh orang penghuninya.

"Ada beberapa sampel atau barang bukti yang diambil oleh Tim Puslabfor Mabes Polri," kata Yossi.

Baca juga: Polisi: 7 korban tewas kebakaran ruko Mampang ditemukan satu ruangan

Menurut dia, tim penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan sedang menyelidiki penyebab pasti kebakaran ruko pembuat bingkai di Mampang Prapatan dengan meminta bantuan dari Puslabfor Polri.

Yossi mengatakan setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tim membawa sejumlah sampel dari dalam ruko di antaranya arang sisa kebakaran, gerinda dan juga sisa cairan dari lokasi kejadian.

"Gerinda juga ditemukan di lokasi basement (ruang bawah tanah), yang berdasarkan keterangan saksi pada saat kejadian memang sempat ada aktivitas pemotongan atau penggergajian kayu," tuturnya.
 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024