Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengklaim program kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan harga terjangkau mampu membuka kurang lebih 70.000 lapangan kerja di Indonesia.

"Program KBH2 mempunyai keterikatan yang erat dengan sektor ekonomi di wilayah Indonesia," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat menyampaikan jawaban pemerintah kepada DPD-RI di Jakarta, Selasa.

Menurut Hatta, sektor produksi kendaraan tersebut akan mampu menyerap kurang lebih 30.000 tenaga kerja.

"Sementara lapangan kerja baru di sektor distribusi mobil dan komponen, dealer dan pemasaran, workshop dan after sales service diperkirakan akan menyerap 40.000 tenaga kerja," kata Hatta.

Hatta menjelaskan, struktur industri kendaraan bermotor roda emapt di Indonesia melibatkan kurang lebih 1.470 pabrik dengan ikatan rantai pasok yang erat antara industri perakitan, komponen dan lainnya.

Hatta menambahkan, selain itu, program KBH2 tersebut juga mampu mendatangkan komitmen investasi 3 miliar dolar AS dari industri otomotif dan senilai 3,5 miliar dolar AS dari kurang lebih 100 industri komponen baru.

"Saat ini, sebagian besar komitmen tersebut sudah terealisasi. Sudah ada lima pabrik mobil baru yang dibangun, dan 80 pabrik komponen otomotif baru," ujar Hatta.

Program pemerintah tersebut juga memberikan fasilitas PPnBM nol persen untuk kendaraan yang memenuhi syarat dalam KBH2, dan dengan fasilitas itu, para konsumen tidak perlu membayarkan pajak PPnBM yang sebelumnya ditetapkan 10 persen.

Program KBH2 tersebut berlaku untuk seluruh merek kendaraan roda empat yang diproduksi dalam negeri dan memiliki kapasitas mesin kelas 1.000cc sampai 1.200cc untuk penggunaan premium, dan 1.500cc untuk bahan bakar diesel.

Pemerintah menargetkan, dalam waktu lima tahun, para produsen disyaratkan menggunakan 80 persen komponen dalam negeri.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013