Kinshasa (ANTARA News) - Para pengawal Presiden Kongo Joseph Kabila terlibat baku-tembak dengan pasukan yang setia kepada penantangnya dalam pemilihan umum Jean-Pierre Bemba di ibukota negeri itu Kinshasa, Ahad (20/8), sementara hasil pemungutan suara memperlihatkan kedua tokoh itu harus memasuki pemilihan ulang. Kabila, dengan 44,81 persen, dan Bemba --yang meraih 20,03 persen suara dari pemungutan suara brsejarah 30 Juli-- akan saling berhadapan pada pemungutan suara babak kedua, kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Apollinaire Malu Malu melalui televisi. Malu Malu mengeluarkan pengumumannya melalui stasiun televisi setelah baku-tembak tersebut, yang dilaporkan menewaskan satu orang, sehingga ia terpaksa membatalkan rencana untuk mengumumkan hasil Komisi Pemilihan Umum Independen (CEI) di pusat media. Tak lama setelah pengumuman itu, peluru berdesingan di lapangan utama, tempat pengawal Presiden Kabila dan pasukan setia kepada Bemba telah terlibat pertempuran. Beberapa sumber militer menyatakan itu adalah tembakan anti-pesawat tapi tak jelas siapa yang melepaskan tembakan. "Ada banyak kesimpang-siuran tapi sebagian perincian perlindungan Bemba tampaknya telah bentrok dengan pengawal presiden," kata seorang pejabat senior pasukan PBB. Kedaraan lapis baja pengangkut personil berwarna putih milik pasukan PBB digelar, sementara baku-tembak dan suara ledakan keras berkumandang di seluruh pusat kota tersebut. Jurubicara pemerintah Henri Mova Sakanyi menuduh pasukan Bemba memulai pertempuran. Sebagian bentrokan terjadi di dekat markas partai MLC, pimpinan Bemba. "Tentara Bemba mulai menembaki personil polisi. Kami tak mengetahui apa alasannya. Barangkali mereka berusaha menghalangi penyiaran hasil pemungutan suara," katanya. Ia menyatakan tiga personil polisi telah cedera. Namun partai MLC, yang berpangkal dari pasukan pemberontak dukungan Uganda yang dipimpinnya dalam perang, menuduh Pengawal Republik Kabila menyerang markasnya di kota itu, Ahad sore. "Pengawal Republik mulai menembaki kami tanpa alasan. Mereka membunuh seorang anggota kami," kata jurubicara MLC. Tiga lagi anggota MLC telah cedera, katanya. Beberapa sumber MLC mengatakan stasiun televisi milik Bemba telah dipaksa tak mengudara. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006