Manchester (ANTARA News) - Inggris mencoba menghapus kekecewaan mereka pada Piala Dunia lalu serta melupakan David Beckham ketika Steve McClaren memulai sebuah era baru melawan juara Eropa Yunani pada Rabu (16/8) yang menjadi pertandingan pertamanya sebagai pelatih tim nasional. Inggris tidak pernah menunjukkan potensi mereka sepenuhnya selama melaju ke perempatfinal Piala Dunia 2006 di Jerman, ketika kesebelasan yang dipuji sebagai "Generasi Emas" ditundukkan Portugal melalui adu penalti. McClaren, yang ketika itu menjadi asisten pelatih, melihat semua yang menimpa manajer Sven-Goran Eriksson dan ia mengaku punya resep untuk membuat pasukan Inggris bisa menampilkan yang terbaik. Ia telah menegaskan bahwa kehadirannya dengan menyingkirkan pemain paling tenar, Beckham, bintang global yang melepas jabatan kapten yang disandangnya usai Piala Dunia 2006. Striker Jermain Defoe dan Darren Bent, yang secara kontroversial tidak masuk skuad Piala Dunia 2006 pilihan Eriksson yang lebih memilih pemain muda belum teruji Theo Walcott, tetapi tidak memberinya kesempatan bermain, kembali masuk tim. Mantan pelatih Inggris Terry Venables pun kembali. Pria berusia 63 tahun itu menjadi wakil McClaren dan ia berharap bisa maju satu langkah dibandingkan saat ia membawa Inggris lolos ke semifinal Piala Eropa 1996. Hanya 14 dari 23 pemain pilihan Eriksson yang masih bertahan untuk pertandingan melawan Yunani nanti, pertandingan pemanasan menjelang kualifikasi Piala Eropa 2008. Pemain Bayern Munich Owen Hargreaves, salah satu dari sedikit pemain Inggris yang reputasinya malah menanjak usai Piala Dunia, mengatakan McClaren membawanya keluar dari masa kegelapan. Eriksson menggunakan gelandang itu hanya sebagai pemain cadangan abadi, pemain yang hanya dimainkan jika situasi menjadi sulit atau sebagai penambal lubang yang ada di berbagai posisi. Tetapi pemain yang pernah menjuarai Liga Champions itu membuktikan bahwa ia, lebih daripada rekan setimnya, memiliki yang dibutuhkan untuk tampil hebat dalam turnamen kelas atas. Hargreaves menunjukkan semangat dan kemampuannya yang lebih baik dibandingkan 10 rekannya saat Inggris ditenggelamkan Portugal. Pemain berusia 25 tahun itu merasa era baru McClaren ini adalah moment yang tepat baginya untuk menjadi pemain utama. "Banyak yang berubah dengan masuknya manajer baru. Saya pikir, ketika menjadi asisten manajer, seseorang bisa menjalin hubungan yang lebih baik dengan para pemain, dibandingkan dengan manajer. Itulah yang terjadi pada McClaren," kata Hargreaves. "Saya pikir sungguh bagus ia menjadi manajer kami sekarang karena ia tahu kekuatan dan kelemahan tim," sambungnya. Hargreaves juga sadar bahwa pengharapan para penggemar sangat besar, melihat bakat dan potensi para pemain yang ada dan ia pun berharap hal yang sama. "Angkasa adalah batasnya. Kami memiliki individu yang hebat, sekarang tinggal bagaimana membangun tim yang hebat," tuturnya. Hargreaves tidak ingin berlama-lama memikirkan apa yang terjadi pada Piala Dunia lalu. "Piala Dunia sudah usai. Ini adalah bab baru dan kami harus optimistis dan positif. Semua akan berbeda dibandingkan masa lalu. Sekarang adalah era baru, tim baru dan kualifikasi yang baru juga," jelasnya. Bek Chelsea John Terry adalah kapten pilihan McClaren, menggantikan Bekcham, dan gelandang Liverpool Steven Gerrard adalah wakilnya. Beckham memiliki kecenderungan untuk melepas umpan jauh dari sayap sementara McClaren ingin timnya bermain lebih cepat dan melakukan serangan dari kedua sisi lapangan. Ia tampaknya akan mempertahankan empat pemain belakang yang dipercayai Eriksson dan telah teruji yaitu Ashley Cole, Rio Ferdinand, Terry dan Gary Neville. Namun pemain sayap kiri Middlesbrough --klub yang pernah dilatih McClaren--, Stuart Downing, sepertinya akan lebih dominan dan pemain depan Tottenham Defoe bisa mendapat kesempatan untuk merebut posisinya saat Michael Owen cedera lutut. Striker West Ham Dean Ashton (22) telah dipanggil untuk pertamakalinya dan akan mencoba untuk menjadi pilihan utama. Ia mengatakan telah meminta nasehat dari rekannya di West Ham, Teddy Sheringham, yang pernah menjadi striker utama pada era Venables. "Saya percaya kepada kemampuan saya sendiri. Saya percaya saya cukup bagus untuk bermain pada tingkat ini. Saya pikir saya adalah tipe striker yang berbeda dari yang lain. Saya ingin berpikir bahwa saya memiliki kemampuan yang berbeda," kata Asthton penuh percaya diri. Ia menjelaskan dirinya lebih bertipe sebagai striker petarung sementara Defoe lebih mengandalkan kecepatannya. Inggris tidak berharap semua tiket untuk pertandingan itu akan habis terjual, menyusul kekecewaan masyarakat terhadap hasil Piala Dunia. Tetapi, McClaren berharap performa Inggris melawan Yunani bisa membawa para suporter kembali mau datang ke stadion, dengan keyakinan baru terhadap tim nasional mereka, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006