Jakarta (ANTARA) - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menekankan, tidak ada pembahasan terkait hak angket dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan dua menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3) kemarin.

Hal itu disampaikan Ari terkait pertemuan Presiden dengan dua menteri asal PKB yakni Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar di Istana Kepresidenan, Senin (18/3).

“Bapak Halim Iskandar juga sudah menjelaskan topik pembicaraan dalam pertemuan dengan Bapak Presiden, tidak ada pembahasan tentang hak angket sama sekali,” ujar Ari Dwipayana dalam pesan singkat di Jakarta, Selasa.

Ari meminta semua pihak tidak berspekulasi ke mana-mana atas pertemuan itu, karena sampai saat ini Ida dan Halim Iskandar merupakan menteri di Kabinet Indonesia Maju yang berada di bawah pimpinan Presiden Jokowi.

“Pertemuan antara Presiden dengan menteri-menterinya adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Apalagi Bapak Abdul Halim Iskandar sudah menyampaikan ke media bahwa pertemuan itu adalah inisiatif beliau berdua untuk mohon waktu menghadap Bapak Presiden,” jelasnya.

Ari mengatakan, Abdul Halim Iskandar juga sudah menjelaskan topik pembicaraan dalam pertemuan dengan Presiden, antara lain melaporkan capaian RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) di kementerian yang dipimpin.

Selain itu, Halim Iskandar dan Ida Fauziyah juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden yang telah memberikan izin kepada keduanya untuk mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 2024.

“Dan juga disinggung capaian suara beliau berdua dan suara PKB secara nasional,” terangnya.
Baca juga: Pengamat: Hak angket ini seperti menembak kaki sendiri 
Baca juga: Anggota DPR: Hak angket jangan sampai menuduh pemilu curang
Baca juga: Istana bantah berita media asing soal hubungan diplomatik RI-Israel

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024