Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan Perdana Menteri Lebanon, Fouad Siniora, pada Sabtu sore (12/8) telah menelepon dirinya untuk meminta Indonesia mengawasi gencatan senjata antara Israel dengan Lebanon yang akan mulai berlaku Senin siang (14/8) pukul 12.00 WIB. "PM Lebanon mengucapkan terima kasih atas inisiatif Indonesia untuk ikut menyelesaikan perang di Lebanon dan mengharapkan Indonesia ikut serta mengawasi dihentikannya perang," kata Presiden di Mesjid Baiturrahim, Kompleks Istana Minggu malam. Presiden datang ke Mesjid itu untuk menghadiri pengajian menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. Yudhoyono mengungkapkan pula, Presiden Perancis Jacques Chirac juga telah menelepon dirinya untuk menyampaikan penghargaan pemerintah Perancis atas prakarsa Indonesia untuk ikut serta menghentikan perang di Lebanon. Yudhoyono mengatakan, pada Minggu malam (13/8) ia akan memimpin pertemuan dengan para menteri dan pejabat tinggi untuk membahas persiapan pengiriman pasukan Indonesia ke Lebanon. Para menteri dan pejabat tinggi yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Menko Polhukkam Widodo AS, Menhan Yuwono Sudarsono, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto serta KSAD Jenderal Joko Santoso. Kepala Negara mengatakan, Indonesia siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Lebanon karena kekerasan yang terjadi antara Israel dengan pasukan Lebanon serta kelompok gerilyawan Hezbollah telah menimbulkan dampak yang sangat mengerikan. Kepada para jamaah mesjid, Presiden juga mengatakan dirinya sudah dua kali mengirim surat kepada Sekjen PBB Kofi Annan tentang perlu segeranya diselesaikan konflik di Lebanon itu. (*)

Copyright © ANTARA 2006