Kita enggak utak-utik terlalu banyak moneternya, tapi yang kita fokuskan untuk mengamankan arus ketersediaan harga barang-barang pokok"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan tetap berhati-hati menerapkan kebijakan fiskal yang sudah berlangsung baik sejak 40 tahun lalu, untuk mengantisipasi dampak kebijakan pengurangan dana subsidi bank sentral AS.

"Dalam masa transisi, prudent fiscal policy sudah merupakan budaya kebijakan ekonomi kita, tinggal kita teruskan dan akan kita pegang untuk menjaga kestabilan ekonomi agar masa transisi berjalan baik," kata Wakil Presiden Boediono dalam pembukaan The 28th Trade Expo Indonesia di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu.

Federal Reserve mengeluarkan kebijakan pengurangan dana 85 miliar dolar AS yang disuntikkan ke sistem perekonomian AS dan dunia. "Nanti ini akan mulai dikurangi. Ini sangat berdampak bagi semua negara, termasuk Indonesia," katanya.

Untuk itu, pemerintah akan menurunkan tingkat inflasi dengan memastikan ketersediaan bahan pokok sehingga harganya bisa lebih murah. "Kita enggak utak-utik terlalu banyak moneternya, tapi yang kita fokuskan untuk mengamankan arus ketersediaan harga barang-barang pokok," katanya.

Dia menilai pengamanan ketersediaan bahan pokok sangat penting bagi masyarakat luas, kepentingan dunia bisnis dan pelaku keuangan.

Selain mengendalikan inflasi, pemerintah juga akan menjaga stabilitas suku bunga dan kurs sehingga tidak mengguncang iklim bisnis.

"Ini domain pemerintah yang sedang digarap sungguh-sungguh agar kita bisa mempertahankan situasi ekonomi makro yang stabil," kata Boediono.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013