Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) terhitung mulai 1 Januari 2009 menurunkan harga jual pertamax di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi menjadi antara Rp5.800-Rp6.000 per liter. Siaran pers Pertamina di Jakarta, Kamis, menyebutkan, harga bahan bakar nonsubsidi tersebut hanya berlaku di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang bertuliskan Pasti Pas. "Kebijakan ini untuk memberikan pilihan kepada masyarakat," kata juru bicara Pertamina Anang Rizkani Noor. Sementara, harga pertamax di sebagian besar wilayah Jakarta, Banten, dan Jabar lainnya per 1 Januari 2009 turun menjadi Rp5.925 per liter dari harga 10 Desember 2008 sebesar Rp6.500 per liter. Sedang, harga pertamax di wilayah Aceh, Sumut, dan Riau turun dari Rp6.800 menjadi Rp6.300 per liter, Medan bersaing dari Rp6.700 menjadi Rp6.200, di Sumsel, Jambi, Bengkulu, dan Lampung dari Rp6.800 per liter menjadi Rp6.300, dan Bangka dari Rp7.900 menjadi Rp7.400. Selain itu, harga pertamax di Jateng dan Jatim dari Rp6.600 menjadi Rp6.200 per liter, Bali dari Rp6.700 menjadi Rp6.250, Kalimantan dari Rp6.700 menjadi Rp6.300, dan Sulawesi dari Rp6.800 menjadi Rp6.300 kecuali Palu dari Rp7.800 menjadi Rp7.300 per liter.B Sementara, harga pertamax plus di Batam turun dari Rp6.300 menjadi Rp6.000 per liter, di Aceh, Sumut, dan Riau dari Rp6.950 menjadi Rp6.600, Medan bersaing dari Rp6.850 menjadi Rp6.500, di Jakarta, Banten, dan Jabar dari Rp6.800 menjadi Rp6.400, di Jateng dan Jatim dari Rp6.950 menjadi Rp6.600, dan Kalimantan dari Rp7.000 menjadi Rp6.700 per liter. Untuk pertamina dex, di seluruh wilayah Indonesia turun dari Rp7.300 menjadi Rp6.300. Sebelumnya, bertepatan dengan ulang tahun Pertamina mulai 10 Desember 2008, harga jual pertamax dan pertamax plus turun sama rata sebesar Rp300 per liter di seluruh unit pemasaran di Indonesia. Sedang, harga bahan bakar nonsubsidi lainnya yakni jenis pertamina dex tidak mengalami perubahan dibandingkan harga sebelumnya per 1 Desember 2008.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009