...wajar saja Presiden marah"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai reaksi Presiden atas pengaitan dirinya dengan beberapa orang yang disebut dalam kasus dugaan suap impor daging sapi, dapat mempengaruhi proses peradilan kasus tersebut.

"Sebab sikap dan kemarahan Presiden yang demikian keras itu dapat mempengaruhi pengadilan. Hakim, jaksa, saksi, dan tentu saja terdakwa akan merasa tertekan," kata Bambang di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, sebagai kepala negara, SBY harus memberikan reaksi dengan cara yang tepat.

"Sebagai manusia kita memaklumi jika SBY berang karena namanya disebut di pengadilan. Namun, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, tentu kita berharap Presiden menyikapi hal tersebut dengan lebih elegan," ujarnya.

Bambang mengatakan Presiden dapat menempuh jalur hukum apabilanama baiknya tercemar.

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat juga menilai SBY harus lebih berhati-hati dalam memberikan reaksi kepada publik.

"Kalau Presiden marah dan agak emosi, saya kira itu wajar karena dia selalu disangkut-pautkan dengan sosok orang yang diduga terkait kasus suap impor daging, namun saya kira Presiden ke depannya perlu lebih hati-hati dan tidak mudah bersikap reaktif," kata Martin seraya mengatakan sikap SBY dapat menimbulkan berbagai pertanyaan di publik.

Tapi Martin memaklumi kemarahan Presiden SBY.

"Ada Sengman dan ada Bunda Putri yang selalu dikaitkan dengan dia (SBY) maka wajar saja Presiden marah. Itu kan seolah-olah kasus dugaan suap impor daging sapi ini bisa terjadi karena ada orang-orang yang dianggap dekat dengan SBY," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden SBY mengklarifikasi pernyataan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq bahwa dia sama sekali tidak mengenal Bunda Putri yang oleh Luthfi dikaitkan dengannya.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013