Diperkirakan masih ada lebih dari seribu ekor harimau sumatera yang hidup di sejumlah hutan maupun lokasi lainnya di Pulau Sumatera
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah informasi penting menghiasi berita humaniora pada Rabu (6/3) mulai dari vaksin untuk mencegah human papillomavirus (HPV) disarankan untuk laki-laki hingga penyakit tropis terabaikan masih menjangkiti sekitar satu juta penduduk Indonesia.

Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:

1. Vaksin HPV direkomendasikan bagi laki-laki guna cegah penyakit lainnya

Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe mengatakan bahwa vaksin untuk mencegah human papillomavirus (HPV) tidak hanya untuk perempuan, tetapi juga untuk laki-laki guna mencegah penyakit lainnya.

Berita selengkapnya klik di sini

2. Menteri LHK sebut ada lebih seribu ekor harimau sumatera di Sumatera

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebut saat ini diperkirakan masih ada lebih dari seribu ekor harimau sumatera yang hidup di sejumlah hutan maupun lokasi lainnya di Pulau Sumatera.

Berita selengkapnya klik di sini

3. BKKBN sebut capaian pembangunan keluarga secara umum penuhi target

Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti menyatakan, capaian indikator pembangunan keluarga secara umum sudah memenuhi target, meski masih ada satu indikator yang menunggu hasil perhitungan.

Berita selengkapnya klik di sini

4. BPJPH Kemenag sebut banyak RPH sudah bersertifikat halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan banyak rumah potong hewan (RPH) di Indonesia itu yang sudah bersertifikat halal, termasuk RPH di Kota Makassar.

Berita selengkapnya klik di sini

5. Satu juta warga RI masih kena penyakit tropis, kusta hingga frambusia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ragam penyakit tropis terabaikan (Neglected Tropical Diseases/NTDs) masih menjangkiti sekitar satu juta penduduk Indonesia.

Berita selengkapnya klik di sini

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024