Makkah (ANTARA News) - Jemaah haji Indonesia diharapkan dapat berangkat lebih awal menuju Arafah untuk mengantisipasi kemacetan yang akan terjadi.

"Bus sudah bisa dikeluarkan pukul 06.00, diharapkan jemaah sudah siap sehingga meski pun dijadwalkan berangkat pukul 08.00 atau 09.00 WAS, jika tidak ada apa-apa, bisa berangkat lebih awal," kata Kepada Seksi Transportasi Daerah Kerja Makkah Ahmad Wahyudi di Makkah, Rabu.

Ia memperkirakan, waktu tempuh dari Makkah ke Arafah bagi bus yang berangkat pada gelombang pertama sekitar satu jam.

"Tetapi yang gelombang kedua bisa dua hingga tiga jam, apalagi gelombang ketiga," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap jemaah yang berangkat pada bus gelombang pertama lebih banyak dibanding pada gelombang-gelombang berikutnya agar terhindar dari kemacetan.

"Jemaah haji yang lebih muda dan fisiknya kuat diharapkan bisa ikut bus pertama, berdiri di dalam bus. Sehingga pada bus gelombang berikutnya jemaahnya lebih sedikit," katanya.

Hal itu dilakukan agar lebih banyak jemaah yang sampai di Arafah dan tidak terjebak kemacetan, mengingat pengalaman tahun lalu hingga pukul 11.00 waktu setempat masih ada bus yang belum berangkat.

Ahmad Wahyudi menjelaskan, untuk transportasi ke Arafah disediakan 22 bus bagi setiap maktab dengan kapasitas masing-masing bus 50 orang. Jemaah Indonesia terbagi dalam 48 maktab.

Untuk mekanisme pemberangkatan, katanya, akan didahulukan maktab-maktab yang lokasinya lebih jauh antara lain di Jarwal, Bakhutmah dan Misfalah. Pada setiap bus juga akan ditempatkan penunjuk jalan (mursyid) karena rata-rata sopirnya masih baru.

Jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arafah pada 8 Dzulhijjah (13 Oktober) pagi dengan dibagi dalam tiga perjalanan.
(F005)

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013