Jakarta (ANTARA News) - Jajaran jasa cat dan las ketok mobil di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat punya "keunggulan" yaitu "pengerjaan kilat" alias langsung di pinggir jalan tempat klien parkir kendaraan.

Jemi (54) setiap hari berdiri di pinggir jalan sambil melambaikan tangan, berlomba dengan puluhan rekannya mendapatkan klien yang ingin menghilangkan penyok atau gores di mobil.

"Kalau di bengkel resmi pasti mahal, bisa jutaan rupiah. Di sini kalau cuma mau moles bemper tarifnya Rp150 ribu sampai Rp200 ribu saja," kata Jemi  yang mangkal di Jalan Kramat I.

Poles seluruh bodi mobil tarifnya berkisar Rp 1,5 juta sampai dua juta rupiah. Jemi menjamin dalam waktu satu sampai tiga jam mobil bisa dibawa pulang.

Harga jasa pengerjaan maupun bahan baku yang digunakan juga berbeda untuk mobil Jepang dengan mobil Eropa.

Dedi Jibung (40) yang mangkal di Jalan Kramat Raya menjelaskan bahwa merapikan cat mobil asal Jepang lebih murah daripada mobil asal Eropa.

"Kalau mobil Eropa, lecet sedikit saja tarif ngecatnya bisa sampai satu juta rupiah," ungkapnya.

Menurut Jibung, kualitas lapisan cat mobil Eropa lebih bagus dari pada mobil Jepang yang lapisannya lebih tipis.

Warna juga menentukan harga perbaikan. "Bemper mobil yang mau dipoles warna merah, tarifnya Rp400 ribu, beda sama warna lain yang cuma Rp300 ribu," kata Jibung.

Ia menjelaskan, mengecat mobil yang berwarna merah lebih rumit, karena harus berkali-kali memberi lapisan warna dasar putih untuk menghasilkan warna yang baik.

"Yang paling mahal adalah warna mutiara silver karena lebih susah dari pada memoles untuk warna merah," ujarnya.

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013