Semoga dengan adanya akses listrik ini, masyarakat lebih berdaya, dapat memanfaatkan untuk kebutuhan peningkatan perekonomian.
Ambon (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) telah melistriki sebanyak 1.030 desa yang tersebar di 73 pulau, sampai dengan Desember 2023.

Pencapaian ini bagi PLN UIW MMU telah mencapai 83 persen Rasio Desa Berlistrik (RDB) pada akhir 2023, kata General Manajer PLN UIW MMU Awat Tuhuloula, di Ambon, Maluku, Selasa.

Ia mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan sebagai komitmen mewujudkan listrik berkeadilan khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

"Pemerataan akses kebutuhan listrik di wilayah kerja kami merupakan tugas dan mandat yang diberikan negara kepada kami. Sehingga tak ada lagi kesenjangan yang dirasakan masyarakat, terutama di pelosok soal energi listrik ini, " katanya lagi.

Awat menjelaskan, dari total 120 pulau di daerah ini, sebanyak 73 pulau telah diterangi listrik PLN, sedangkan 45 di antaranya berlistrik mandiri atau listrik non-PLN.

Hal itu, menurutnya pula, menjadi sebuah tantangan bagi PLN UIW MMU untuk dapat mencapai target 100 persen RDB.

PLN UIW MMU menargetkan 120 pulau di wilayah kerja dapat terlistriki di tahun 2025 hingga 2026.

Dalam proses implementasi target tersebut, Awat mengakui terdapat beberapa kendala, yakni akses jalan dan jembatan yang belum memadai.

Ia mencontohkan distribusi peralatan kelistrikan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kepulauan Aru. Ketika distribusikan material ke kedua kabupaten ini, petugas PLN hanya bisa membawa peralatan di pesisir pantai, kemudian dibantu masyarakat setempat untuk dibawa ke daratan.

Selain itu, hal lain yang perlu untuk diperhatikan, yakni terkait dengan anggaran pembangunan.

"Pencapaian kerja kami signifikan, untuk mencapai target di tahun 2025/2026 tentu perlu anggaran. Tetapi, dalam perencanaannya, kami telah bahas bersama dengan PLN Pusat, untuk kami mohon doa atas kelancaran niat baik ini dalam menerangi daerah 3T tersebut," kata Awat lagi.

Sejalan dengan pemerataan energi listrik, PLN UIW MMU juga terus membangun dan mengembangkan kapasitas berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

"Pembangunan fasilitas kelistrikan ini kami perlu menyesuaikan dengan hasil survei di lapangan, dan berkoordinasi dengan pihak terkait. Tentu perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan terkait, dari tingkat provinsi namun sampai tingkat desa," ujarnya.

Listrik, kata Awat, merupakan hal krusial dalam pembangunan dan pengembangan perekonomian suatu daerah. Untuk itu, bersama komitmen tersebut, PLN UIW MMU terus meningkatkan Rasio Desa Berlistrik dan Rasio Elektrifikasi.

"Semoga dengan adanya akses listrik ini, masyarakat lebih berdaya, dapat memanfaatkan untuk kebutuhan peningkatan perekonomian," katanya pula.
Baca juga: PLN UIW MMU memastikan sistem kelistrikan Maluku aman saat pemilu
Baca juga: PLN sebut rasio elektrifikasi di Maluku capai 96 persen

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024