GI 150 kV Sandai dengan kapasitas 30 MVA ini merupakan proyek strategis.
Pontianak (ANTARA) - Gardu Induk (GI) 150 kilovolt (kV) Sandai di Kabupaten Ketapang berhasil mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan akan memperkokoh keandalan sistem kelistrikan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar).

"GI 150 kV Sandai dengan kapasitas 30 MVA ini merupakan proyek strategis. Terbitnya SLO ini menjadi penanda adanya pengakuan formal suatu instalasi kelistrikan kita telah berjalan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan serta dinyatakan aman untuk beroperasi. Hal ini juga bermanfaat untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan yang beroperasi sesuai Standard Keselamatan berlaku,” ujar General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Muhammad Dahlan Djamaluddin, di Pontianak, Selasa.

Dahlan mengatakan bahwa keberhasilan penyelesaian proyek sistem kelistrikan ini tidak lepas dari kerja sama serta dukungan penuh dari seluruh stakeholder PLN, khususnya dalam pelaksanaan konstruksi, proyek strategis nasional ini berhasil selesai dengan Zero Accident atau Nihil Kecelakaan Kerja.

Proses penerbitan SLO ini dilaksanakan setelah melalui seluruh rangkaian dari pemberian tegangan atau energize, pengujian peralatan (komisioning) yang ditandai dengan terbitnya Rekomendasi Laik Operasi dari pihak Lembaga Inspeksi Teknik.

“Jaminan operasi kelistrikan ini ditandakan dengan lingkup Trafo Bay tenaga 150/22 kV-30 MVA,” katanya lagi.

Sejalan dengan Dahlan, Oki Hermawan selaku Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) KLB 1 menyampaikan bahwa PLN Group dan stakeholder terkait sangat berperan dari awal pelaksanaan hingga rampungnya proyek ini.

Oki berharap hadirnya GI 150 kV Sandai ini tidak hanya memperkokoh keandalan sistem kelistrikan di Kalbar, tetapi juga berdampak pada geliat ekonomi dan industri untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selanjutnya PLN UIP KLB juga menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalbar, yaitu melalui proyek SUTT 150 kV Sandai-Tayan dan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara.

Interkoneksi bertujuan agar setiap sistem kelistrikan di Kalimantan dapat terhubung dan saling menopang satu dengan lainnya.

“Kami masih membutuhkan kerja sama semua lini, baik stakeholder PLN dan seluruh lapisan masyarakat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah untuk merampungkan Sistem Interkoneksi Kelistrikan Kalbar dan Kalteng ini, kami satukan visi untuk pulau Kalimantan terang dan lebih sejahtera,” kata dia pula.
Baca juga: PLN bangun PLTS 1 juta atap di Kalbar untuk tingkatkan elektrifikasi
Baca juga: PLN operasikan dua infrastruktur ketenagalistrikan baru di Kalbar

Pewarta: Dedi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024