baik yang terima suap dan yang memberi suap harus dihukum berat"
Jakarta (ANTARA News) - Cita-cita dan harapan melahirkan MK yang independen dan bebas kepentingan sepertinya akan pupus, kata Ketua DPR Marzuki Alie kepada ANTARA News, Jakarta, menyusul penangkapan Ketua MK Akil Mochtar oleh KPK semalam.

"Yang saya khawatirkan gagasan yang mendasari lahirnya MK itu bisa patah di tengah jalan. Ini betul-betul ujian buat kita semua," kata Marzuki.

Dia meminta Akil Mochtar, Chairun Nisa (anggota Komisi II DPR RI dari Golkar) dan Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Himbit Bintih dihukum seberat-beratnya.

"Kedua-duanya, baik yang terima suap dan yang memberi suap harus dihukum berat tapi mungkin ada baiknya, untuk pencegahan, yang menyuap dihukum dua kali lebih berat," kata Marzuki.

Ia menyarankan perlawanan korupsi masal dengan melibatkan masyarakat luas, dalam bentuk sayembara.

"Misalnya yang melaporkan kasus, bila terbukti, akan mendapatkan sebagian dari uang suapnya. Mungkin wacana ini akan menarik dan menggerakkan masyarakat secara luas. Di samping juga usul lama, yakni membatasi transaksi tunai segera diimplementasikan," usul Marzuki.


Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013