Beijing (ANTARA News) - Guangzhou Evergrande yang ditangani pelatih Marcello Lippi maju ke final Liga Champions AFC untuk pertama kalinya setelah mencatat kemenangan 4-0 dan kemenangan agregat 8-1 atas Kashiwa Reysol pada semifinal, Rabu.

Pemain asal Brazil Muriqui mencapai rekor turnamen dengan 13 gol dengan dwigol keduanya dalam dua pertandingan saat serangan pemain Amerika Selatan di klub juara China itu merobohkan Kashiwa pada pertandingan di Pusat Olahraga Tianhe.

Kemenangan meyakinkan tersebut, menyusul kemenangan 4-1 pekan lalu di Kashiwa, membuat Guangzhou tetap berada di jalur untuk mengakhiri paceklik gelar juara Asia bagi China selama 23 tahun, setelah Liaoning memenangi Kejuaraan Klub Asia pada 1990.

Mereka tim China pertama yang mencapai final Asia sejak Dalian menempati posisi kedua di Kejuaraan Klub Asia, pendahulu Liga Champions, pada 1998.

Pada final yang juga digelar dalam dua laga, Guangzhou akan menghadapi klub Iran Esteghlal atau FC Seoul, yang akan bertanding kemudian. Klub asal Korea Selatan unggul 2-0 setelah laga pertama pekan lalu.

Di hadapan sejumlah besar penonton yang mengenakan pakaian merah, Guangzhou tidak memberi kesempatan sediki pun pada Kashiwa untuk bermain tenang saat mereka mengawali pertandingan dengan permainan cepat.

Elkeson memaksa penyelamatan gemilang dengan satu tangan dari Takanori Sugeno dan mendapati golnya dianulir, dari umpan silang Gao Lin, pada 15 menit pertama.

Tapi pada menit ke-16, tidak ada keraguan lagi soal gol pembuka saat sebuah sepak pojok mendarat di kaki Elkeson dan pemain asal Brazil itu melakukan satu sentuhan dan menghantamkannya ke gawang dari jarak enam yard.

Tembakan Zhang Linpeng dari jarak 25 yard membentur tiang gawang dan sundulan Gao memaksa penyelamatan lainnya dari Sugeno.

Beberapa peluang Kashiwa tercipta sesaat setelah turun minum saat Wataru Hashimoto dan pemain depan asal Brazil Jorge Wagner nyaris membuahkan gol.

Tapi Sugeno lagi yang harus mencegah Elkseon sebelum pemain asal Argentina Dario Conca, tidak terkawal di kotak penalti Kashiwa, menyundul bola umpan silang pemain pengganti Rong Hao pada menit 57.

Malam bertambah buruk bagi klub Liga Jepang itu saat Muriqui, diberi umpan matang Conca, menaklukkan pengawalnya dan melepaskan tembakan keras untuk membuat kedudukan menjadi 3-0.

Tembakan pemain Kashiwa Masato Kudo membentur mistar gawang dengan tembakan kerasnya, tapi di sisi lain, Muriqui, yang diberi umpan kembali oleh Conca, menerobos area penalti dan memperdaya Sugeno untuk membuat kedudukan 4-0 dan rekor gol ke-13 dia pada kompetisi tersebut.

Sebelumnya pemenang Piala Kaisar, Kashiwa, tidak terkalahkan pada turnamen itu sampai kekalahan 1-4 pekan lalu di tangan klub China tersebut.

Lippi, yang melatih Italia untuk memenangi Piala Dunia 2006, kini akan berupaya menambahkan gelar juara Asia pada gelar Liga Champions Eropa, yang dimenanginya bersama Juventus pada 1996.

(I015/Z002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013