Pasar cenderung terpengaruh oleh berbagai sinyal terkait dengan arah suku bunga ASJakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa ditutup anjlok dipengaruhi oleh sentimen terkait arah suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) ke depan.
Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah turun 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp15.646 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.630 per dolar AS.
"Pasar cenderung terpengaruh oleh berbagai sinyal terkait dengan arah suku bunga AS," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Saat ini sentimen masih diwarnai oleh pernyataan beberapa petinggi bank sentral AS atau The Fed, yang sepertinya mengindikasikan kehati-hatian dalam proses pelonggaran moneter.
Sementara dari dalam negeri, pasar masih akan menunggu rilis inflasi Indonesia. Diperkirakan akan ada kenaikan secara month on month (mom) sebesar 0,5 persen, dan secara tahunan sekitar 2,6 persen.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa merosot ke level Rp15.655 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.635 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah berpeluang melemah karena pasar cermati prospek suku bunga AS
Baca juga: Rupiah merosot ke Rp15.630 seiring pasar tunggu indeks harga PCE AS
Baca juga: Rupiah merosot ke Rp15.630 seiring pasar tunggu indeks harga PCE AS
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024