Jakarta (ANTARA News) - Angkatan Bersenjata Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam sepakat untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Lebanon, menyusul agresi militer Israel terhadap negara itu sejak 12 Juli lalu. Kesepakatan dicapai dalam pertemuan tiga panglima angkatan bersenjata, yakni Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyanto, Panglima Angkatan Tentara Malaysia Laksamana Tan Sri Dato` Sri Muhammad Anwar, dan Panglima Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam, Jenderal Dato` Paduka Sri Haji Halbi bin Haji Muhammad Yusuf, di Jakarta, Kamis pagi. Djoko Suyanto mengatakan pengiriman pasukan perdamaian ketiga negara dilandasi oleh rasa keprihatinan atas perkembangan di Timur Tengah, karena hingga saat ini Israel terus melakukan gempuran terhadap Lebanon. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai koordinasi antara tiga angkatan bersenjata dalam melaksanakan mandat perdamaian yang diberikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ketika menjelaskan apakah tiga negara itu akan tetap mengirimkan pasukannya jika PBB memutuskan untuk hanya membentuk "multinational forces" (pasukan multi nasional), Panglima TNI menjelaskan semua tergantung kepada keputusan politik pemerintah masing-masing negara. Tentang seberapa yakin ketiga negara dapat mempengaruhi PBB, Djoko Suyanto menegaskan Indonesia harus tetap yakin dan semua itu sangat bergantung pada lobi pemerintah terhadap PBB. Indonesia telah menyiapkan 850 personel beserta dukungan kendaraan taktis yang diperlukan dalam misi kemanusiaan. Para personel terdiri atas empat kompi Kostrad, satu kompi Marinir, dan satu kompi Paskhas yang dilengkapi dengan senjata anti serangan udara. (*)

Copyright © ANTARA 2006