Palembang (ANTARA News) - Pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Turki pada semifinal Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Stadion Jaka Baring Palembang, Jumat, harus dilanjutkan tendangan adu penalti setelah dalam waktu normal dan perpanjangan berakhir 0-0.

Tendangan adu penalti harus dilakukan guna mendapatkan satu tiket ke final Pesta Olahraga Solidaritas Islam itu. Selanjutnya pemenang antara Indonesia melawan Turki akan berhadapan dengan pemenang Arab Saudi melawan Maroko.

Tim Garuda Muda yang menggunakan kostum Merah Merah Merah tampil dengan penuh percaya diri. Dengan skuad berbeda, anak asuh Rahmad Darmawan bermain cukup tenang. Begitu juga dengan lawan. Turki juga langsung menyengat banyak langsung mengancam gawang Kurnia Meiga.

Upaya keras pemain lini belakang dan tengah ternyata tidak imbangi dengan permainan cantik sang striker Syamsir Alam. Bahkan, pemain DC United sering kehilangan sentuan dan memaksa Rahmad Darmawan terus memberikan arahan.

Kurang maksimalnya tukang gedor membuat pemain sayap berusaha menekan. Andik Vermansyah dan Bayu Gatra yang ditopang David Laly terus mengacak pertahanan lawan. Hasilnya pada menit 22, Indonesia nyaris menjebol gawang Turki. Namun bola masih tipis di sisi kiri gawang.

Turki-pun punya banyak peluang. Lewat serangan yang dimotori Erdi Guncan beberapa kali mengancam gawang Kurnia Meiga. Berkat permainan disiplin Manahati Leskusen dan kawan-kawan, gawang Indonesia aman hingga babak pertama usai sehingga kedudukan tetap 0-0.

Memasuki babak kedua, Turki berinisiatif melakukan tekanan ke pertahanan Indonesia. Kondisi cukup mempersulit tim tuan rumah. David Laly dan kawan-kawan terus bergerak bahkan kelihatan kesulitan untuk merebut bola.

Meski ditekan, pemain muda Indonesia ini telihat cukup tenang. Bahkan lewat serangan balik cepat pada menit 57, Bayu Gatra langsung menusuk pertahanan Turki. Hanya saja tendangan kerasnya mampu diblok oleh Hayrullah Mert Akyuz.

Petaka bagi Indonesia terjadi pada menit 65. Manahati Leskusen melakukan pelanggaran dikotak terlarang terhadap Melih Rahman. Dampaknya wasit asal Laos, Phongsanit Xapaseuth langsung menunjuk titik putih.

Yakup Alkan dipercaya menjadi algojo. Hanya saja tendangannnya mampu mampu diblok oleh Kurnia Meiga. Dengan demikian, kedudukan tetap 0-0. Kondisi sama kuat membuat situasi memanas. Beberapa pemain terlibat perselisihan sehingga wasit harus mengeluarkan kartu kuning untuk Orkun Dervisler.

Menjelang akhir babak kedua, kedua yang sama-sama ingin tim terus jual beli melakukan serangan. Indonesia terus menekan lewat sayap kanan. Bahkan, demi menambah pelatih Rahmad Darmawan memasukkan Syahroni untuk menggantikan David Laly.

Dalam waktu tersisa, Turki berusaha menekan. Namun, barisan pertahanan Indonesia bermain cukup disiplin. Hingga peluit panjang tanda pertandingan waktu normal ditiup wasit kedudukan tetap 0-0. Selanjutnya pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan 2X15 menit.

Memasuki masa perpanjangan waktu pertama kedua tim bermain dalam tempo sedang. Meski demikian, bukan berarti kedua tim tidak peluang menciptakan gol. Hanya saja hingga 15 menit pertama tidak ada gol yang tercipta.

Pada perpanjangan waktu kedua tim tuan rumah berinisiatif menyerang. Bahkan pemain belakang Alfin Tuasalamony juga ikut menekan lawan. Begitu juga Andik Vermansyah. Hanya saja selama perpanjangan tidak ada gol yang tercipta sehingga harus dilakukan adu pinalti.

Susunan pemain Indonesia : Kurnia Meiga (pg), David Laly, Alfin Tuasalamony, Syamsir Alam, Ramdani Lestaluhu/Fandi Eko Utomo, Dedi Kusnandar, Manahati Lestusen, Diego Michiells, Andri Ibo, Andik Vermansyah/Suanrto dan Bayu Gatra.

Adapun pemain Turki : Hayrullah Mert Akyuz (pg), Orkun Dervisler/KK, Ibrahim Hircin, Rasimcan Degirmenci (k), Ozan Arif Onal/KK, Ahmet Guney/KK/Oguzhan, Ali Say, Yakup Alkan/KK, Erdin Guncan, Okan Baydemir/KK dan Meluh Rahmad Nisanci/Samet Katanalp.

(B016/B/F002)

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013