Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan membangun pabrik baja dengan kapasitas satu juta ton per tahun pada 2008 dan diharapkan bisa beroperasi pada 2009 atau 2010. "Sekitar 30-40 persen dari produksi baja tersebut akan diserap oleh grup sendiri," kata Senior Vice President Infrastructure Support, A D Erlangga, pada jumpa pers di Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2006 di Jakarta, Rabu. Empat perusahaan di bawah BBNR yang akan menyerap produksi baja tersebut yaitu PT Bakrie Construction, PT Bakrie Pipa Industries, PT South Asia Pipe Industries (SEAPI), dan PT Bakrie Corrugated Metal Industy (BCMI). "Empat perusahaan tersebut membutuhkan baja sekitar 300 ribu sampai 400 ribu ton per tahun yang akan diambil dari pabrik baja tersebut," ujar AD Erlangga. Selama ini, lanjut dia, SEAPI mengimpor bahan baku baja dari Korea Selatan atau Eropa Timur. Sedangkan tiga perusahaan lainnya mengambil pasokan baja dari PT Krakatau Steel (KS). Lebih jauh ia menjelaskan pabrik tersebut akan memproduksi baja lembaran (plat baja) terutama baja lembaran panas (HRC), dan akan mengambil bahan baku seperti bijih besi dari dalam negeri. Menanggapi soal dimana akan dibangun, AD Erlangga mengatakan belum ditentukan karena sampai saat ini belum selesai studi kelayakannya. Namun BNBR ingin membangun pabrik baja untuk mengurangi ketergantungan impor. Ditambahkan Direktur Keuangan Yuanita Rohali mengatakan untuk membangun pabrik tersebut pihaknya tengah menjajaki kerjasama dengan pihak lain baik asing maupun domestik terutama terkait dengan pembiayaan. Menanggapi soal berapa investasinya. Yuanita mengatakan karena studi kelayakannya belum selesai, maka ia tidak bisa memperkirakan investasi yang dibutuhkan. "Saya kira sama dengan proyek pembangkit tenaga listrik, nilai investasi pabrik ini juga besar, dan mungkin kita akan mengajak beberapa mitra strategis," katanya. Sementara itu Dirjen Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA) Deperin Anshari Bukhari mengatakan potensi pasar baja di Indonesia masih sangat besar dan BNBR memiliki peluang yang bagus. Ia memperkirakan BNBR akan membangun pabrik baja di Lampung karena bahan baku ada di daerah tersebut dan propinsi tersebut strategis dan dekat dengan pasar. "Saat ini kita masih mengimpor berbagai jenis baja sekitar 1,5 juta ton per tahun, karena konsumsi baja nasional mencapai enam juta ton, sedangkan kemampuan produksi mencapai 4,5 juta ton," ujar Anshari.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006