Seoul (ANTARA) - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Kamis berjanji untuk meningkatkan industri tenaga nuklir dengan menyediakan proyek senilai 3,3 triliun Won (sekitar Rp38,8 triliun) dan pendanaan khusus senilai 1 triliun Won (Rp11,8 triliun).

“Pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar tahun ini menjadi titik awal lompatan baru bagi industri tenaga nuklir, melampaui normalisasinya,” kata Presiden Yoon saat berbicara pada debat mengenai kebijakan sektor energi nuklir di Provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan, Kamis.

Memulihkan industri tenaga nuklir adalah salah satu janji kampanye Yoon. Ia berjanji akan membalikkan kebijakan penghentian penggunaan nuklir pada pemerintahan presiden Korsel sebelumnya, Moon Jae-in.

Janji kampanye itu juga diikuti dengan janji mendukung investasi perusahaan di industri nuklir dengan memberikan keringanan pajak untuk investasi fasilitas, serta penelitian dan pengembangan.

Yoon juga mengatakan bahwa Korsel akan menginvestasikan lebih dari 4 triliun Won (sekitar Rp47 triliun) dalam penelitian dan pengembangan sektor tenaga nuklir selama masa jabatan lima tahun pemerintahannya.

Baca juga: Hyundai & raksasa industri Korsel sepakat kembangkan energi hidrogen

Kemudian, menurut dia, pemerintahannya juga akan mengesahkan undang-undang khusus yang mendukung industri tenaga nuklir dan menetapkan peta jalan tenaga nuklir jangka panjang yang bertujuan untuk mencapai netralitas karbon.

Dalam langkah-langkah kebijakan yang menyasar wilayah setempat, Yoon berjanji untuk mengubah kompleks industri berusia 50 tahun di daerah Changwon menjadi ruang industri budaya yang dapat dinikmati oleh generasi muda dengan mencabut berbagai peraturan yang membatasi penggunaannya dan jenis usaha yang diperbolehkan beroperasi di sana.

Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah akan mencabut zona hijau di Changwon, yang dilarang untuk dikembangkan demi tujuan pelestarian lingkungan, agar dapat memungkinkan masuknya investasi senilai lebih dari 20 triliun Won (Rp235 triliun) di industri strategis lokal dan pembangunan kompleks industri nasional untuk pertahanan dan tenaga nuklir.

Sementara untuk di kota terdekat, yakni Geoeje, Yoon akan memobilisasi semua langkah kebijakan yang mungkin untuk menciptakan kompleks industri yang menampilkan budaya dan seni, teknologi informasi dan komunikasi, serta bioteknologi dan obat-obatan.

Langkah itu termasuk menginvestasikan 3 triliun Won (Rp35,3 triliun) selama 10 tahun untuk mengembangkan pariwisata di wilayah tersebut

Sumber : Yonhap

Baca juga: Industri makanan asal Korea Selatan gunakan energi terbarukan PLN

Baca juga: Perusahaan Korsel, UAE tingkatkan kerja sama energi dan pertahanan


Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024