Buntok, Kalteng (ANTARA News) - Hj Siska Rochandaty (65) dan pembantunya Aluh (35), Selasa (24/9) sekitar pukul 12.30 WIB, ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya di Jalan Kaladan RT 30 No 11 Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA di lapangan, Siska ditemukan sudah tidak bernyawa di depan meja televisi sedangkan pembantunya Aluh di kamar tidurnya. Keduanya tewas dengan luka pada bagian kepala.

Hari salah seorang keponakan korban mengungkapkan dirinya terakhir bertemu dengan Siska pada hari Senin (23/9) sekitar pukul 17.00 WIB dan setelah itu korban pamit pulang karena sakit kepala.

"Pada hari Senin sekitar pukul 17.00 wib tante Siska datang kerumah kami di Jalan AMD I dan setelah itu dia pamit pulang karena sakit kepala," kata Hari.

Sementara Aswahyuni, salah seorang tetangga korban mengatakan, pada Selasa pagi sekitar pukul 07.20 WIB ia melihat keluarga korban datang dan memanggil beberapa kali dari luar pagar rumah, namun tidak ada jawaban.

Sekitar pukul 10.00 WIB keluarga korban kembali datang ke rumah tersebut dan memanggil beberapa kali dari luar pagar, namun tidak juga ada jawaban baik dari Siska maupun pembantunya.

Karena merasa ada kejanggalan, keluarga korban pun menemui ketua RT dan meminta warga setempat menaiki tembok pagar rumah. Sebelum masuk kedalam rumah, mereka melihat ceceran darah.

"Melihat kondisi tersebut merekapun langsung menghubungi pihak kepolisian," tuturnya.

Sementara, Kapolres Barsel AKBP Viktor T Sihombing, S. IK, M. Si mengatakan begitu mendapat laporan dari masyarakat, pihaknya langsung turun ke Tempat kejadian Perkara (TKP).

"Semuanya masih dalam penyelidikan dan saat ini kita sedang melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari beberapa saksi dan hasilnya nanti sebagai bahan penyelidikan lebih dalam penyebab kejadian ini,"ungkapnya.

Sedangkan mayat korban sudah dibawa ke RSUD Buntok untuk dilakukan otopsi dan hasilnya nanti akan memberikan gambaran yang utuh terkait penyebab kematian dua korban tersebut.

Pewarta: Bayu Ilmiawan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013