Jakarta (ANTARA News) - Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) adalah panggung politik bagi mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, agar tetap bisa tampil pada 2019.

"Anas itu kan politisi. Tentu dia ingin manggung lagi, dia ingin manggung lagi dan PPI jadi sarananya," kata Wakil Ketua Umum PD, Max Sopacua di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Namun ia yakin, keinginan Anas untuk terus bisa manggung tak akan terwujud sebab tak semudah yang dibayangkan.

"PPI bisa saja jadi parpol. Melahirkan mudah, tapi membesarkan dan berguna untuk bangsa dan negara tidak mudah," sindir Max.

Karena itu, ia tak khawatir PPI akan menggembosi Partai Demokrat meskipun ada anggota DPR RI dari PD yang ikut ormas besutan mantan Ketua HMI tersebut.

"Tidak ada kekhawatiran sama sekali. Ini persoalannya etika, masak kita takut. Kenapa berpikir atas pengembosan. Anas bukan tipe pengembos," kata Max.

Meski tak mengkhawatirkan munculnya PPI, Max menyayangkan kelahiran PPI bersamaan dengan digelarnya konvensi Partai Demokrat.

"Kalau nama ormasnya Padi Menguning, atau yang lainnya, tak masalah. Tapi ini PPI konotasinya melawan Demokrat, persoalan saling bersaing antara PPI dan Demokrat. Kok bersamaan lahir dengan kovensi PD?" kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Mengenai adanya adanya anggota DPR RI FPD yang ikut PPI, Max mengatakan, hal itu bentuk pembelotan sekaligus pembangkangan kepada partai.

Terkait sanksi yang akan dijatuhkan kepada mereka yang ikut PPI, Max menyatakan, DPP PD pasti akan memberikan sanksi.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013